Toponim di Kabupaten Maros (Fokus: Terapan dalam Pendidikan Kearifan Lokal)

Authors

  • Fitrawahyudi Fitrawahyudi Universitas Muslim Maros
  • Irwan Fadli Universitas Muslim Maros

DOI:

https://doi.org/10.30605/jsgp.4.3.2021.1430

Keywords:

Toponim, Pendidikan Kearifan Lokal, Maros

Abstract

Pemberian nama tempat dapat merepresentasikan pikiran, pengetahuan, dan keyakinan masyarakat yang hidup di dalamnya. Penelitian ini bertujuan mengungkap nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam toponim di Kabupaten Maros dan relevansi hasil penelitian toponim dibidang pendidikan. Data berupa informasi toponim dikumpulkan dengan teknik pustaka, sedangkan teknik wawancara digunakan untuk mengungkap latar belakang pembentukan toponim berdasarkan aspek perwujudan, kemasyarakatan, dan kebudayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 140 toponim menggambarkan aspek perwujudan, 18 aspek kemasyarakatan, dan aspek kebudayaan 28 toponim. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemberian nama wilayah di Kabupaten Maros sangatlah mempertimbangkan nilai-nilai kearfian lokal berupa manifestasi dari fenomena dan latar lingkungan alam secara fisikal, latar interaksi sosial dan tempat interaksinya, serta warisan kebudayaan berbentuk tradisi lisan masyarakat. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap terapan pembelajaran melalui integrasi bahan ajar, serta sangat potensial bagi rintisan sekolah berbasis kearifan lokal

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anholt, S. (2010). Places: identity, image and reputation. Palgrave; Macmillan.

Danandjaja, J. (2004). Folklor Indonesia: ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta; Grafiti.

Erika, F., Susanti, N., Yulianto, K. (2018). Modul toponimi. Jakarta; Dijend Kebudayaan KEMENDIKBUD RI. https://www.academia.edu/37283162/Modul_Toponimi_Kemendikbud

Fasya, T. K. (2017). Antropolinguistik, menebaah tanda-tanda kebudayaan https://steemit.com/linguisticanthropology/@teukukemalfasya/antropolinguistik-menebah-tanda-tanda-kebudayaan

Kostanski, L. (2011). Toponymic dependence research and its possible contribution to the fi eld of place branding. Place Branding and Public Diplomacy, 7 (1), 9-22. https://doi.org/10.1057/pb.2010.35 DOI: https://doi.org/10.1057/pb.2010.35

Maharani, T dan Nugrahani, A. (2019). Toponim kewilayahan di kabupaten tulungagung (kajian etnosemantik dan budaya). Belajar Bahasa, 4 (2), 223-230. https://doi.org/10.32528/bb.v4i2.2563 DOI: https://doi.org/10.32528/bb.v4i2.2563

Muhidin, A. (2017). Kearifan lokal dalam toponim di kabupaten pandeglan provinsi banten: sebuah penelitian antropolinguistik. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 17 (2), 232-240. http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i2.9661 DOI: https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i2.9661

Prasetyo, Z. K. (2013). Pembelajaran sains berbasis kearifan lokal. Dalam Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika. Surakarta; FKIP UNS.

Prihadi. (2015). Struktur bahasa nama pedusun (kampung) di daerah istimewa Yogyakarta: kajian antropolinguistik. LITERA, 14 (2), 307-316. https://doi.org/10.21831/ltr.v14i2.7206 DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v14i2.7206

Putri, R. F. (2017). Persepsi masyarakat tentang transformasi sistem karaeng di Jeneponto (studi fenomenologi). Skripsi. Makassar; UIN Alauddin Makassar. Rezky Pebrianti Putri.pdf (uin-alauddin.ac.id)

Radding, L., & Western, J. (2010). Linguistics, geography and toponyms. The Geographical Review, 100 (3), 394-412. https://doi.org/10.1111/j.1931-0846.2010.00043.x DOI: https://doi.org/10.1111/j.1931-0846.2010.00043.x

Resticka, G. A. (2019). Optimalisasi toponim kecamatan di kabupaten Bayumas guna penguatan identitas budaya masyarakat Bayumas. Dalam Prosiding. Purwokerto; Universitas Jenderal Soedirman.

Segara, N.B. (2017). Kajian nilai pada toponim di wilayah kota Cirebon sebagai potensi sumber belajar geografi. Geografi, 14 (1), 54-67. https://doi.org/10.15294/jg.v14i1.9777

Sihombing, V. S. (2018). Toponimi desa-desa di kabupaten dairi kajian antropolinguistik. Skripsi. Sumatra Utara; Universitas Sumatra Utara. Toponimi Desa-Desa di Kabupaten Dairi Kajian Antropolinguistik (usu.ac.id)

Sobarna, C., Risagarniwa, Y.Y., Gunardi, G., Mahdi, S., Priyatna, A., Kadir, P. M., Ratnasari, D. (2015). Nama tempat di wilayah jabar selatan: sebuah refresentasi kearifan lokal kesadarn ekologis masyarakat sunda. Laporan Penelitian. Bandung; Universitas Padjadjaran. 7.-cece-sobarna.pdf (ui.ac.id)

Sobarna, C., Gunardi, G., Afsari, A.S. (2020). Penyuluhan pemahaman toponim sebagai sumber penguatan budaya dalam upaya peningkatan potensi pariwisata di kecamatan cibalong kabupaten garut. Jurnal Dharmakarya, 9 (1), 29-33., https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v9i1.23806 DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v9i1.23806

Sudaryat, Y. (2019). Toponim Jawa Barat (Berdasarkan Cerita Rakyat). Bandung: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.

Published

2021-12-13

How to Cite

Fitrawahyudi, F., & Fadli, I. (2021). Toponim di Kabupaten Maros (Fokus: Terapan dalam Pendidikan Kearifan Lokal). Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 4(3), 684–691. https://doi.org/10.30605/jsgp.4.3.2021.1430

Issue

Section

Regular Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.