Analisis Tingkat Bilingualisme Penutur Bahasa Makassar di Ambon

https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3449

Authors

  • Abd Rahim Universitas Negeri Makassar
  • Nursalam IAIN Ambon
  • Akhiruddin Universitas Papua
  • Asia M Universitas Negeri Makassar
  • Suhartatik Universitas Insan Budi Utomo Malang

Keywords:

bilingualisme penutur Makassar, sosiolinguistik

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas tingkat penguasaan bilingualisme penutur bahasa Makassar yang tinggal di Ambon. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Sumber data penelitian  ialah penutur bahasa Makassar yang tinggal di Ambon. Jenis data penelitian ini adalah tuturan verbal dan teks hasil uji kompetensi penutur. Pengumpulan data yang dilakukan mencakup studi dokumentasi dan wawancara mendalam. Tahap penelitian ini ada tiga tahap  yaitu, tahap (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) penarikan kesimpulan. Kesimpulan hasil penelitian ini ditemukan bahwa tingkat bilingualisme penutur bahasa Makassar di Ambon ialah bilingualisme koordinatif. Sebagai penutur bilingualisme koordinatif, penutur mampu menggunakan dua bahasa yang sama baiknya secara lisan maupun secara tertulis yaitu,  bahasa Makassar dan bahasa melayu Ambon. Adapun faktor yang mempengaruhi penguasaan bilingualisme penutur yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor yang ada dalam diri penutur dan pengalaman pemerolehan bahasa penutur. Faktor eksternal ialah faktor lingkungan sosial, keluarga, dan penggunaan alat komunikasi handphone.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A.D., F., Asri, N., & Sukmawati, N. (2020). Vitalitas Bahasa Tolaki di Kota Kendari (The Vitality Of Tolaki Language In Kendari). Kandai, 16(2), 183. https://doi.org/10.26499/Jk.V16i2.2188
Agustia, K. T. S. (2017). Interferensi Bahasa Indonesia terhadap Pemakaian Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Litera Jurnal Bahasa dan Sastra, 3(1), 98–108.
Aritonang, B. (2017). Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing Di Wilayah Perbatasan: Studi Pada Bahasa Walsa dan Muyu. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 2(2),180.Https://Doi.Org/10.24832/Jpnk.V2i2.661
Bialystok, E., & Shorbagi, S. H. (2021). Subtle Increments In Socioeconomic StatusAnd Bilingualism Jointly Affect Children’s Verbal And Nonverbal Performance. Journal Of Cognition And Development, 22(3), 467–490. https://doi.org/10.1080/15248372.2021.1901711
Block, D. (2007). Bilingualism: Four Assumptions and Four Responses. Innovation InLanguageLearning And Teaching, 1(1), 66–82. https://doi.org/10.2167/Illt043. 0
Erniati. (2018). Pemertahanan Bahasa Bugis Di Kota Ambon. Toto Buang, 6(2).
Intan, T., & Handayani, V. T. (2020). Fenomena Campur Kode dalam Novel Metropop Antologi Rasa Karya IkA NATASSA (Mixed-codes Phenomenon in the Metropop Novel of Antologi Rasa by IkNatassa). Kandai, 16(2), 259. https://doi.org/10.26499/jk.v1 6i 2.1285
Kaltsa, M., Prentza, A., Papadopoulou, D., & Tsimpli, I. M. (2020). Language External and Language Internal Factors In The Acquisition Of Gender: The Case Of Albanian-Greek And English-Greek Bilingual Children. International Journal of Bilingual Education and Bilingualism, 23(8), 981–1002. https://doi.org/10.1080/13670 05 0.2017.1385591
Miles, M. B. & A. Huberman, Michael. (2014). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Universitas Indonesia.
Muharam, R. (2011). Alih Kode, Campur Kode, Dan Interferensi yang Terjadi dalam Pembicaraan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Ternate. 1, 11.
Mutmainnah, Y. (2008). Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. 162.
Paramita, N. P. (2017). Implementasi Pendekatan Sosiolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Al-Manar, 6(2). https://Doi.Org/10.36668/Jal.V6i2.75
Park-Johnson, S. K. (2020). Teachers’ Attitudes and Beliefs About Code-Mixing by Bilingual Students. Educational Studies, 56(2), 125–144. https://doi.org/10.1080/0013194 6.2019.1694026
Pranowo. (2014). Teori Belajar Bahasa. Pustaka Belajar.
Putri, S. N. (2018). Analisis Alih Kode pada Bahasa Guru dalam KegiatanPembelajaran di Kelas Bilingual. Kandai, 14(1), 119. https://doi.org/10.26499/jk.v1 4i 1.635
Saunir, S. (2008). Profil Kedwibahasaan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris. Lingua Didaktika: Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa, 2(1), 29. https://doi.org/10.24036/ld.v2i 1.7358
Spradley, J. P. (2007). Metode Etnografi. Tiara Wacana.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Turnbull, B. (2018). Reframing Foreign Language Learning As Bilingual Education: Epistemological Changes Towards The Emergent Bilingual. International Journal of Bilingual Education and Bilingualism, 21(8), 1041– 1048. https://doi.org/10.1080/1367005 0.2016.1238866
Vender, M., Hu, S., Mantione, F., Savazzi, S., Delfitto, D., & Melloni, C. (2021). Inflectional morphology: Evidence for an advantage of bilingualism in dyslexia. International Journal of Bilingual Education and Bilingualism, 24(2), 155–172. https://doi.org/10.1080/13670 05 0.2018.1450355
Zenab, A. S. (2016). Kedwibahasaan Anak Sekolah Dasar dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia. 2, 9.

Published

2024-02-23

How to Cite

Rahim, A., Nursalam, Akhiruddin, Asia M, & Suhartatik. (2024). Analisis Tingkat Bilingualisme Penutur Bahasa Makassar di Ambon. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 10(1), 1120–1133. https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3449

Issue

Section

Articles

Categories

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>