Tindak Tutur Ekspresif Warganet dalam Akun Instagram @Kompascom “PKS Deklarasi Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden 2024”
Abstract
Tindak tutur fokus pada cara Bahasa untuk mengkomunikasikan tujuan dan maksud dari pembicara. Dalam teori yang dikemukakan oleh Searle, ia mengidentifikasi lima jenis tindak tutur utama, yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklarasi. Tindak tutur ekspresif merupakan bagian dari tindak tutur yang unik, karena muncul dari sikap psikologis pembicara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ekspresif dalam kolom komentar di akun Instagram @kompascom. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ekspresif yang muncul dalam kolom komentar di akun Instagram @kompascom. Dalam penelitian ini, dapat dilakukan analisis terhadap komentar-komentar yang memuat tindak tutur ekspresif seperti pengungkapan emosi, pendapat, atau reaksi terhadap suatu informasi yang disajikan oleh akun @kompascom. Metode penelitian yang dapat digunakan adalah analisis isi, di mana komentar-komentar yang memuat tindak tutur ekspresif dapat diidentifikasi dan dikategorikan berdasarkan jenis ekspresi yang diungkapkan. Selain itu, dapat dilakukan juga analisis kualitatif untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap konteks dan makna dari tindak tutur ekspresif yang muncul dalam kolom komentar tersebut. Hasil penelitian ini mampu memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai bagaimana tindak tutur ekspresif digunakan dalam konteks media sosial seperti Instagram. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan informasi yang berguna bagi akun @kompascom sebagai media informasi dalam memahami respons dan reaksi dari pengikutnya terhadap konten yang disajikan. Meskipun tuturan ekspresif biasanya muncul dari sikap psikologis pembicara, namun dalam beberapa kasus, hal tersebut tidak selalu terjadi. Misalnya, seseorang yang marah tetapi menggunakan tindak tutur ekspresif seperti mengucapkan terima kasih. Fenomena ini sering terjadi dalam percakapan baik langsung maupun melalui media sosial. Dalam interaksi melalui media sosial, pengguna memiliki kebebasan untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya, sehingga seringkali tindak tutur ekspresif menjadi lebih mudah terlihat.
Downloads
References
Astriani, R., & Prayitno, H. J. (2021). Tindak Tutur Ekspresif Komentar Masyarakat Dalam Video. LINGUA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, XVII(1), 1–18.
Ayuni, D. P., & Sabardilla, A. (2021). Tindak Tutur Ekspresif Pada Kolom Komentar Akun YouTube Ngaji Filsafat. Jurnal Ilmiah KORPUS, 5(2), 262–271. https://doi.org/10.33369/jik.v5i2.16307
Defina, N. (2018). Tindak Tutur Ekspresif Pada Anak-Anak Saat Bermain Bola Di Lapangan. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7(1), 69. https://doi.org/10.26499/rnh.v7i1.469
Fitri, W. (2022). Kesantunan Tuturan Dalam Kolom Komentar Akun Twitter Anies Baswedan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau)
Haris, A., Amalia, A., & Hanafi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Riau Jl Jl Tuanku Tambusai, K. (2022). Communiverse : Jurnal Ilmu Komunikasi Citra Politik Anies Baswedan Di Media Massa. Ilmu Komunikasi , 7 No.2(2), 1–10.
Hayari, R. (2022). Kesantunan Tuturan Dalam Kolom Komentar Akun Twitter Felixsiauw. Linguistik: Jurnal Bahasa dan Sastra, 7(2),1-8.
Karunia Assidik, G., Tresna Vinansih, S., & Widya Kustanti, E. (n.d.). Tindak Tutur Ekspresif pada Penulisan Utas Mengenai Politik, Ekonomi dan Sosial. In Bahasa dan Sastra (Vol. 9, Nomor 1). Pendidikan. https://e-journal.my.id/onoma
Murti, S., Nisai Muslihah, N., & Permata Sari, I. (2018). Tindak Tutur Ekspresif dalam Film Kehormatan di Balik Kerudung Sutradara Tya Subiakto Satrio. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing, 1(1), 17–32. https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v1i1.7
Nadar, F. X. (2013). Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Pangesti, N. I. (2019). TINDAK TUTUR EKSPRESIF DI AKUN INSTAGRAM @kampuszone. Hasta Wiyata, 2(2), 33–40. https://doi.org/10.21776/ub.hastawiyata.2019.002.02.04
Rahardi, K., Setyaningsih, Y., Dewi. R. P. Pragmatik (Fenomena Ketidaksantunan Berbahasa). Jakarta: Erlangga
Tarigan. H., G. (2009). Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa
Copyright (c) 2023 Rina Sukmawati, Fatmawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.