Representasi Lingkungan dalam Cerpen Ketam Batu Karya Gus TF Sakai

  • Juanda Juanda Universitas Negeri Makassar
  • Azis Universitas Negeri Makassar
Keywords: cerpen, ekokritik, kerusakan lingkungan, pertambangan

Abstract

Cerpen Ketam Batu karya Gus TF Sakai bercerita tentang kondisi kampung tokoh utama Fahmi yang telah berubah menjadi areal pertambangan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi fenomena lingkungan dalam cerpen Ketam Batu karya Gus TF Sakai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif.  Data adalah frasa atau kalimat yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan. Sumber data berasal dari cerpen karya Gus TF Sakai.  Cerpen berasal dari koran Tempo yang terbit 5 Juni tahun 2020 web ruang sastra.com. Analisis data dilakukan dengan proses koding melalui bantuan perangkat lunak NVivo dengan pendekatan ekokritik Garrard. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa terdapat enam aspek fenomena lingkungan yang dinarasikan pengarang, yaitu: hutan belantara, polusi, bencana alam, pemukiman, binatang, dan bumi. Berdasarkan hasil analisis nvivo pengarang lebih dominan menarasikan pemukiman dengan 12,03%, sedangkan narasi yang paling sedikit ditampilkan pengarang mengenai polusi, yaitu 1,57%. Hal tersebut membuktikan bahwa pengarang mengungkapkan keresahan mengenai tempat tinggalnya yang sudah tidak seperti dulu yang banyak ditumbuhi pohon dan ditinggali makhluk hidup. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran lingkungan di Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi agar siswa dan mahasiswa mencintai alam dan tidak melakukan eksploitasi secara.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afandi, I., & Juanda. (2020). Fenomena Lingkungan Dalam Cerpen Daring Melalui Tanggapan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (Studi Ekokritik). UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa Dan Sastra, 16(2), 119–140. https://doi.org/10.26499/und.v16i2.2713
Anshory, A. M. Al, & Munjiah, M. (2020). Adab Al-Athfal Fi Kitab Al-Qiraáh Al-Rasyidah (Dirasah Fi Al-Qiyam Al-Diniyyah). LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 15(2), 123–138. https://doi.org/10.18860/ling.v15i2.9161
Garrard, G. (2012). Ecocriticism (2nd ed.). US: Routledge.
Gooch, C. D. (2021). Death by the Riverside: Richard Wright’s Black Pastoral and the Mississippi Flood of 1927. ISLE: Interdisciplinary Studies in Literature and Environment, 28(4), 1614–1636. https://doi.org/10.1093/isle/isaa190
Grewal, N. (2019). Bad Environmentalism: Irony and Irreverence in the Ecological Age. By Nicole Seymour. ISLE: Interdisciplinary Studies in Literature and Environment, 26(2), 502–504. https://doi.org/10.1093/isle/isz043
Johnson, A. (2016). Sacred forest, maternal space, and national narrative in Mahasweta Devi’s fiction. ISLE Interdisciplinary Studies in Literature and Environment, 23(3), 506–525. https://doi.org/10.1093/isle/isw046
Juanda. (2019). Ekokritik Film Avatar Karya James Cameron Sarana Pendidikan Lingkungan Siswa. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 8(1), 1–9.
Larasati, M. M. B., & Manut, A. M. (2022). Kajian Ekokritik Sastra: Representasi Lingkungan dan Alam dalam 50 Cerpen Tani Karya E. Rokajat Asura dkk. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 8(2), 715–725. https://doi.org/10.30605/onoma.v8i2.1967
Latifah, N., Supriadi, O., & Suntoko. (2023). Nilai Etika Lingkungan dalam Kumpulan Cerpen Yang Lebih Bijak Daripada Peri Karya Rizqi Turama (Pendekatan Ekologi Sastra). Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa Dan Sastra, 9(1), 38–48. https://doi.org/10.30605/onoma.v9i1.2130
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications.
Olamsyah, N. K. (2022). Kajian Ekokritik Cerpen “Dunia Kita Semakin Gelap” Karya Salsabila Husniyyah Dalam Cerpenmu.Com 3 Februari 2016. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(5), 3639–3650.
Sakai, G. TF (2020). Ketam Batu. Ruang Sastra. https://ruangsastra.com/21780/ketam-batu/
Sankaran, C. (2022). Retrieving the Margins: Use of Thinai by Three Contemporary Tamil Women Writers. ISLE Interdisciplinary Studies in Literature and Environment, 29(2), 1–23. https://doi.org/10.1093/isle/isaa141
Suarka, I. N., & Bawa, A. A. G. (2023). Konservasi Tumbuh-Tumbuhan Berbasis Kearifan Lokal dalam Sastra Tutur Jawa Kuna: Pendekatan Teologi Hindu-Botani Sastra. Jayapangus Press, 7(1), 82–94. https://doi.org/10.37329/jpah.v7i1.1986
Sujarwoko. (2020). Imaji Sufistik Alam dan Binatang dalam Puisi-Puisi Abdul Hadi W.M., Sutardji Calzoum Bachri, dan Kuntowijoyo. Atavisme, 23(1), 89–103. https://doi.org/10.24257/atavisme.v23i1.627.89-103
Susilowati, D., Ngatma’in, & Affandy, A. N. (2022). Interaksi Manusia dan Lingkungan dalam Novel Bilangan Fu Karya Ayu Utami (Kajian Ekokritik Greg Garrard). Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 15(1), 77–90. https://doi.org/10.30651/st.v15i1.9389
Sutisna, A. R. (2021). Kajian Ekokritik dalam Novel Kekal Karya Jalu Kancana. UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa Dan Sastra, 17(2), 185–194. https://doi.org/10.26499/und.v17i2.3459
Wasniah, & Sauri, S. (2021). Kajian Ekokritik Sastra Pada Cerpen Harimau Belang Karya Guntur Alam Dalam Antologi Cerpen Pilihan Kompas 2014 di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon. Gema Wiralodra, 12(1), 74–83.
Yeow, A. S. K. (2021). Reading Dirty Nature in the Short Stories of K. S. Maniam. ISLE Interdisciplinary Studies in Literature and Environment, 28(2), 709–726. https://doi.org/10.1093/isle/isaa080
Published
05-04-2023
How to Cite
Juanda, J., & Azis. (2023). Representasi Lingkungan dalam Cerpen Ketam Batu Karya Gus TF Sakai. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 9(1), 373-385. https://doi.org/10.30605/onoma.v9i1.2277
Section
Articles