Pemberdayaan Petani Rumput Laut di Desa Tirowali Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan
DOI:
https://doi.org/10.30605/atjpm.v7i1.6929Keywords:
Pemberdayaan, Rumput Laut, Eucheuma cottonii, , pasca panen, Desa TirowaliAbstract
Rumput laut merupakan komoditas strategis sektor kelautan dan perikanan Indonesia dengan prospek ekonomi yang tinggi, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Desa Tirowali di Kecamatan Ponrang merupakan salah satu wilayah pesisir yang berfokus pada budidaya Eucheuma cottonii. Hasil observasi dan wawancara dengan Kelompok Tani “Pembudidayaan Ikan Ponrang Katonik” menunjukkan bahwa luas area budidaya mencapai 11 hektar dengan produktivitas rata-rata 1,1 ton/Ha menggunakan metode longline. Permasalahan utama yang dihadapi adalah perubahan kualitas air pada musim hujan, serangan hama, teknik pengeringan pasca panen yang masih tradisional sehingga menurunkan mutu, serta lemahnya akses pasar yang menyebabkan harga jual rendah. Artikel ini membahas pentingnya pemberdayaan petani melalui peningkatan kapasitas teknis, penerapan teknologi tepat guna, perbaikan sistem pasca panen, diversifikasi produk olahan, dan penguatan kelembagaan ekonomi. Hasil pelaksanaan menunjukkan diperoleh Mitra pada saat sebelum dan setelah didampingi terdapat peningkatan hasil produksi budidaya rumput laut maupun dari hasil pemasaran. selain itu, mitra telah mahir menggunakan seluruh teknologi yang ditransfer sehingga mitra tetap dapat menjalankan usahanya berdasarkan pelatihan dari tim pelaksana, serta menjadikan Desa Tirowali sebagai sentra rumput laut yang berdaya saing dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu. (2021). Kabupaten Luwu dalam angka 2021. BPS Kabupaten Luwu.
Bagchi, M., & Raha, S. K. (2011). Post Harvest Loss of Flower and its Imp
Darmawan, D., Alamsyah, T. P., & Rosmilawati, I. (2020). Participatory Learning and Action untuk menumbuhkan quality of life pada kelompok keluarga harapan di Kota Serang. Jurnal Nasional Family Community, 4(2), 160–169. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc/article/view/41400
Deswati. (2014). Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui usaha budidaya rumput laut. Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan, 15(1), 11–20.
DKP Sulsel. (2021). Data produksi rumput laut Sulawesi Selatan triwulan I. Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan.
Harifuddin., Aisyah., & Budiman. (2011). Analisis Margin dan Efisiensi Pemasaran Rumput Laut di Desa Mandalle. Jurnal Agribisnis. 10 (3):38-48.
Hidayati, N. (2019). Diversifikasi produk olahan rumput laut untuk peningkatan nilai tambah. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(2), 85–94.
Nur, A. I., Syam, H., & Patang, P. (2016). Pengaruh kualitas air terhadap produksi rumput laut (Kappaphycus alvarezii). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 2(1), 27–40.
Purwati, P. (2012). Penguatan kelembagaan petani rumput laut dalam pengelolaan usaha perikanan berkelanjutan. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 7(2), 125–136.
Riyanto, B. (2021). Teknologi pengeringan rumput laut menggunakan solar dome untuk peningkatan mutu. Jurnal Inovasi Teknologi Perikanan, 10(1), 45–52.
Saptono, S. (2016). Manajemen usaha perikanan dan budidaya rumput laut berkelanjutan. Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 5(1), 45–56.
Setyono, D. (2020). Potensi industri rumput laut di Indonesia: Tantangan dan peluang. Marine and Fisheries Review, 8(3), 120–135.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.