Menelusuri Seni Tari sebagai Salah Satu Budaya di Kerajaan Luwu pada Zaman Hinduisme (Kajian AWK Model Fairclough)
https://doi.org/10.30605/onoma.v5i1.43
Keywords:
Seni, Tari, Budaya, Luwu, HinduismeAbstract
Hadirnya keinginan untuk memahami sebuah naskah itu melalui kepekaan lintas budaya di dalam kelas masyarakat dapat dijadikan suatu program pelatihan dan pendidikan yang menyeluruh kepada etnis yang beragam di dalam komunikasi antarbudaya. Representasi dan komunikasi makna-makna kebudayaan mengambil tempat melalui bahasa baik baik verbal maupun bahasa nonverbal karena adanya dua standardisasi: makna-makna yang biasanya disematkan kata-kata dan cara berbicara yang biasanya disematkan pada situasi sosial dan setting kebudayaan. Fairclough dan Wodak yang melihat praktik wacana bisa jadi menampilkan efek ideologis artinya wacana dapat memproduksi hubungan kekuasaan yang tidak imbang antara kelas sosial, laki-laki dan perempuan, kelompok mayoritas dan minoritas di mana perbedaan itu direpresentasikan dalam praktik sosial. Hegemoni adalah titik sentral dalam teori Gramsci dalam menjelaskan masyarakat dan kekuasaan yang bekerja di dalamnya. Hegemoni sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu egemonia yang berarti dominasi dari suatu polis terhadap polis yang lain. Pertama kali digunakan oleh Lenin dalam bahasa Rusia yaitu rukovodstvo yang diartikan kepemimpinan. Hasil analisis data menunjukkan, bahwa ada lima jenis tarian di kerajaan Luwu pada zaman Hinduisme, yaitu; (a) tari bissu; (b) tari jaga; (c) tari lulo; (4) tari pagellu; dan (e) tari joge. Dan salah satu tarian yang menunjukkan kebudayaan Luwu adalah tari bissu yang dijadikan medium untuk menyembah “Roh Nenek Moyang”.
Downloads
References
Studi Analisis Wacana Kritis. http://anrevuris. wardpress.com/2008/08/studianalisis.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages??, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.