Wacana Politik Identitas dalam Pidato Calon Presiden RI 2024
Abstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai eksperensial, rasional, dan ekspresif dalam pidato calon presiden RI 2024 dengan fokus pada kosakata yang mencerminkan muatan politik identitas. Data dikumpulkan dari pidato yang tersedia di media sosial YouTube, khususnya di akun KompasTV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai eksperensial tercermin melalui penggunaan kosakata ideologis dan metafora untuk memperkuat identitas politik serta mendapatkan dukungan pemilih, dengan penekanan pada identitas agama, profesi, dan wilayah. Sementara itu, nilai relasional tercermin melalui penggunaan eufemisme, kata ganti, dan ragam bahasa untuk menciptakan solidaritas antara identitas sosial masyarakat dan menegaskan identitas politik. Di sisi lain, nilai ekspresif tercermin melalui pemilihan kata dan evaluasi positif serta negative yang menyoroti kesadaran akan pentingnya berbagai sektor dalam memajukan bangsa, sambil mencerminkan pandangan terhadap kondisi masyarakat.
Downloads
References
Fairclough, Norman. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London and New York: Longman Group Limited.
Fairclough, Norman. (2003). Language and Power (3rd ed.). New York: Routledge.
Fauzi, M. I. (2021). Konseptualisasi Metafora dalam Pidato Pelantikan Presiden Joko Widodo. Lingua: Jurnal Bahasa dan Sastra, 17, (1): 26-31.
Ilham. (2023). Representasi Kekuatan dalam Pidato Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Tesis. Universitas Negeri Makassar.
Jufri. (2006). Struktur Wacana dalam Lontara La Galigo. Disertasi., Universitas Negeri Malang.
Munfarida, E. (2014). Analisis wacana kritis dalam perspektif Norman Fairclough. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi 8, (1): 1-19.
Perdana, A. P. (2023). Dampak Politik Identitas Pada Pemilihan Umum 2024 Mendatang. Inovasi Pembangunan: Jurnal Kelitbangan, 11(02), 225-238.
Santoso, A. (2012). Studi Bahasa Kritis: Menguak Bahasa Membongkar Kuasa. Bandung: Mandar Maju.
Sartini, N. W. (2015). Bahasa dan Pencitraan: Strategi Kebahasaan dalam Wacana Politik. Jurnal tutur, 1. (2): 171-179.
Suparman, S. (2024). Analisisi Lagu Iwan Fals Menggunakan Analisis Semiotik Roland Barthes. Jurnal Vokatif: Pendidikan Bahasa, Kebahasaan, Dan Sastra, 1(1), 21-32.
Yuliyanto, A., & Abrian, R. (2023). Eufemisme dalam Pidato Presiden Joko Widodo tentang New Normal. Jurnal Pena Indonesia 1, (9): 1-18.
Copyright (c) 2024 Imran imran, Sultan Sultan, Mayong Maman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.