Uji Beberapa Ekstrak Tumbuhan Terhadap Hama Kutu Daun pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)

Test Several Plant Extracts Against Aphid Pests on Chili Plants (Capsicum annum L.)

  • Asri Jaya Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • Fenny Hasanuddin Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • Nining Triani Thamrin Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
Keywords: aphids, chili, lemongrass, lime leaves, papaya leaves, tobacco

Abstract

Cabai rawit merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan petani di indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan dijadikan sebagai bumbu dengan rasa pedas pada aneka masakan. Salah satu kendala yang kerap ditemukan dilapangan adalah adanya serangan kutu daun pada tanaman cabai sehingga berkurangnya produk tanaman cabai. Kutu daun (Aphis gossypii) dapat menyebabkan kerugian secara langsung yaitu mengisap cairan tanaman. Tanaman yang terserang daunnya menjadi keriput dan terpelintir, dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat (kerdil). Kerusakan pada daun muda yang menyebabkan bentuk daun keriput menghadap ke bawah adalah ciri spesifik gangguan kutu daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak tumbuhan terhadap hama kutu daun pada tanaman cabai dan untuk mengetahui ekstrak tumbuhan mana yang memberikan pengaruh terhadap hama kutu daun pada tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2024 di lahan percobaan Desa Abbokongang, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). dengan 5 perlakuan, diulang sebanyak 3 kali terdapat 15 unit percobaan, P0 : Tanpa perlakuan (kontrol), P1 :Pemberian ekstrak tembakau sebanyak 40 ml + 100 ml air, P2 :Pemberian ekstrak sereh sebanyak 40 ml + 100 ml air, P3 :Pemberian ekstrak daun jeruk sebanyak 40 ml + 100 ml air, P4 :Pemberian ekstrak daun pepaya sebanyak 40 ml + 100 ml air. Setiap unit percobaan terdiri atas 3 sampel tanaman, sehingga terdapat 45 unit tanaman percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan memberikan pengaruh nyata terhadap pengendalian hama kutu daun. Diantara beberapa perlakuan yang digunakan, ekstrak tembakau memiliki persentase mortalitas tertinggi yakni 55,56% dengan intensitas serangan terendah 14,3% kategori ringan.

Cayenne pepper is a vegetable commodity that is widely cultivated by farmers in Indonesia because it has a high selling price and is used as a spice with a spicy taste in various dishes. One of the obstacles that is often found in the field is the attack of aphids on chili plants resulting in a reduction in chili plant products. Aphids (Aphis gossypii.) Can cause direct harm by sucking plant fluids. Plants that are attacked have their leaves wrinkled and twisted, and plant growth becomes stunted (stunted). Damage to young leaves that causes wrinkled leaves to face downwards is a specific characteristic of aphids. This research aims to determine plant extracts against aphid pests on chili plants and to find out which plant extracts have an effect on aphid pests on chili plants. This research was carried out in January 2024 – March 2024 at the experimental land in Abbokongang Village, Kulo District, Sidrap Regency. This research used a randomized block design (RAK). with 5 treatments, repeated 3 times, there were 15 experimental units, P0: No treatment (control), P1: Giving 40 ml of tobacco extract + 100 ml of water, P2: Giving 40 ml of lemongrass extract + 100 ml of water, P3: Giving 40 ml of orange leaf extract + 100 ml of water, P4: Administer 40 ml of papaya leaf extract + 100 ml of water. Each experimental unit consists of 3 plant samples, so there are 45 experimental plant units. The research results showed that plant extracts had a real effect on controlling aphids. Among the several treatments used, tobacco extract had the highest mortality percentage, namely 55.56% with the lowest attack intensity of 14.3% in the mild category.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arfianto, F. (2016). Pengendalian hama kutu daun coklat pada tanaman cabe menggunakan pestisida organik ekstrak serai wangi. Anterior Jurnal. Vol. 16 (1): 57-66.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidenreng Rappang. (2022). Produksi Tanaman (Ton) 2018-2020. https://sidrapkab.bps.go.id/indicator/55/85/1/produksi-tanaman.html.

Darashanty dan N. Kharissa. (2018). Aplikasi Pengolahan Cara Untuk Mendeteksi Hama Pada Tanaman Padi Menggunakan Metode Morfologi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Dewi, I. S. U., Mahardika, I. G., & Antara, M. (2017). Residu pestisida golongan organofosfat komoditas buah cabai merah (Capsicum annuum L.) pada berbagai lama penyimpanan. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 11(1). 34.

Dono, D., Natawigena, W. D., & Majid, M. G. (2012). Bioactivity of methanolic seed extract of Barringtonia asiatica L.(Kurz) (Lecythidaceae) on biological characters of Spodoptera litura (Fabricius) (Lepidoptera: Noctuidae). Int Res J Agric Sci Soil Sci. Vol 2: 469-475.

Febrinasari, N., Rina W., Apriadi, A. (2016). Uji stimulansia ekstrak kulit umbi bawang putih (Allium sativum L.) pada mencit galus swiss. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis. Vol. 1(2).

Fitri, M., & Migunani, S. (2014). Pembuatan pestisida menggunakan tembakau. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan. Vol. 3 (2): 68–71.

Hadikusumo, S.A. (2007). Pengaruh ekstrak tembakau terhadap serangan rayap kayu kering cryptotermes cynocephalus light pada bambu apus (Gigantochloa apus Kurz). Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol. 1(2): 47-54.

Hasyim, A., Setiawati, W., Murtiningsih, R., Sofiari, E. (2010). Efikasi dan persistensi minyak serai sebagai biopestisida terhadap Helicoverpa armigera Hubn. (Lepidopetra: Noctuidae). J. Hort. Vol. 20(4): 377–386.

Julaily, N., & Rima S.T. (2013). Pengendalian hama pada tanaman sawi (Brassica juncea L.) menggunakan ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.). In Protobiont. Vol. 2(3).

Kusumawati, D. E., & Istiqomah, I. (2022). Buku Ajar: Pestisida Nabati sebagai Pengendali OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Madza Media. Malang.

Prastiwi, S & Ferry, F. (2016). Kandungan dan aktivitas farmakologi jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Jurnal Agroteknologi. Vol. 6(2).

Rahmayani, I., N.T. Thamrin, and F. Hasanuddin. (2023). Efikasi bioinsektisida Bacillusa thuringiensis terhadap intensitas serangan hama ulat grayak pada tanaman bawang merah. Planktopedia: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol 3(2): 14-24.

Rocki, P. (2014). Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai. http://digilib.unila.ac.id/790/9/BAB%20II.pdf.

Saputra, F.D. (2013). Asap cair dari kulit durian pengawet alami untuk pangan. Media BPP. Vol 12(6): 3-10.

Sastrahidayat, I. R. (2011). Tanaman Kentang dan Pengendalian Hama Penyakitnya. Universitas Brawijaya Press.

Syah, Y.M. (2016). Dasar-dasar Penentuan Struktur Molekul Berdasarkan Data Spektrum 1H dan 13C NMR’. Laboratorium Spektroskopi Massa dan NMR. FMIPA ITB. Bandung.

Silalahi, A. S. H., Supriyatdi, D., & Sudirman, A. (2021). Respons ulat grayak (Spodoptera litura) terhadap lama perendaman tembakau rajang (Nicotiana tabacum L.) sebagai insektisida nabati. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi. Vol. 23(2): 84-88.

Wiranto, E.A. (2018). Uji Efektifitas Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L) Terhadap Daya Tetas Telur Ikan Baung (Hemibagus Nemurus) yang Diinfeksi Jamur Sapralegnia Sp. [Thesis]. Universitas Islam Riau.

Yulianto, BE & N. Amaloyah. (2017). Toksikologi Lingkungan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Published
15-07-2024