Efektivitas Kerapatan Bakteri Bacillus subtilis Terhadap Peningkatan Produksi Bawang Merah
Effectiveness of Bacillus subtilis Density on Increasing Onion Production
Abstract
Produk bawang merah termasuk ke dalam kelompok bumbu non-substitusi yang digunakan sebagai penyedap masakan dan bahan obat tradisional. Komoditas ini juga merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang telah memberikan kontribusi penting bagi pembangunan ekonomi daerah yang menjadikan budidaya bawang merah tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Kebutuhan bawang merah pada tahun 2016 sebesar 1,04 juta ton dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan hingga mencapai rata-rata 3,26% per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan umbi bawang merah dari beberapa umur panen umbi bawang merah dan bakteri Bacillus subtilis dengan kerapatan berbeda terhadap produksi tanaman bawang merah. Penelitian dilakukan di Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari - Juli 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan petak utama adalah umbi bawang merah dari berbagai umur panen yang terdiri atas 3 taraf yaitu 70, 75, dan 80 hari setelah tanam (HST) dan anak petak adalah bakteri Bacillus subtilis dengan kerapatan berbeda yang terdiri atas 4 taraf yaitu kontrol, kerapatan 104, kerapatan 108, dan kerapatan 1012. Parameter pengamatan yang diamati yaitu berat kering umbi (g), produksi umbi (ton/ha), berat kering tiap 5 hari dan jumlah umbi membusuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter berat kering umbi dan produksi umbi (ton/ha) tidak berbeda nyata pada α taraf 1% kecuali pada parameter umur panen umbi bawang merah berpengaruh nyata terhadap berat kering umbi tiap 5 hari dan jumlah umbi membusuk. Pemberian Bacillus subtilis berpengaruh nyata terhadap parameter berat kering umbi/5 hari sedangkan interaksi antara umur panen umbi bawang merah dan Bacillus subtilis berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah umbi membusuk. Umur panen 80 HST yang di berikan perlakuan Bacillus subtilis kerapatan 108 memberikan hasil terbaik pada parameter berat kering tiap 5 hari dan jumlah umbi membusuk yaitu dengan rerata masing-masing (207,27 g) dan (0,17 umbi).
Shallot products are included in the group of non-substitutable spices which are used as cooking flavorings and traditional medicinal ingredients. This commodity is also a source of income and employment opportunities which has made an important contribution to regional economic development which has made shallot cultivation spread to almost all provinces in Indonesia. The need for shallots in 2016 was 1.04 million tons and is predicted to continue to increase to reach an average of 3.26% per year. This study aims to examine the effect of using shallot bulbs from several harvest ages of shallot bulbs and Bacillus subtilis bacteria with different densities on the production of shallots. The research was conducted at the Faculty of Agriculture, Hasanuddin University Makassar. The research was carried out from February to July 2020. The study used a Separate Plot Design (RPT) with the main plots of shallot bulbs of various harvest ages consisting of 3 levels, namely 70, 75, and 80 days after planting (HST) and the subplots were Bacillus subtilis bacteria with different densities consisting of 4 levels, namely control, density 104, density 108, and density 1012. Parameters observed were dry weight of tubers (g), tuber production (tons/ha), dry weight every 5 days and number of rotting tubers. The results showed that the characteristics of dry weight of tubers and tuber production (tons/ha) were not significantly different at 1% level except that the harvest age of shallot bulbs significantly affected the dry weight of tubers every 5 days and the number of rotting bulbs. The administration of Bacillus subtilis had a significant effect on the dry weight parameter of tubers/5 days, while the interaction between the harvesting age of shallot bulbs and Bacillus subtilis had a very significant effect on the parameters of the number of rotting tubers. Harvest age 80 HST treated with Bacillus subtilis density 108 gave the best results on the dry weight parameters every 5 days and the number of rotting tubers with an average of (207.27 g) and (0.17 bulbs, respectively).
Downloads
References
Ahemad, M. dan Kibret, M. (2014). Mechanisms and applications of plant growth promoting rhizobacteria: Current perspective. Journal of King Saud University – Science. Vol. 26 (1): 1-20.
Aiman, U, B. Sriwijaya, dan G Ramadani. (2015). Pengaruh Saat pemberian PGPRM (Plant Growth Promoting Rhizospheric Microorganism) terhadap pertumbuhan dan hasil buncis Perancis. The 2nd University Research Colloquium (URECOL) (2011): 1–8.
Elshyana, IS, DR Lukiwati, dan Karno. (2019). Respon pertumbuhan true shallot seed beberapa varietas bawang merah (Allium cepa L.) terhadap aplikasi giberelin. Journal of Agro Complex. Vol. 3 (3): 114. doi: 10.14710/joac.3.3.114-123.
Kania, S. R., dan M. D. Maghfoer. (2018). Pengaruh dosis pupuk kandang kambing dan waktu aplikasi pgpr terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascaloniucum L.). Jurnal Produksi Tanaman. Vol. 6 (3): 407–414.
Karim, HA., A Jamal, dan T Sutrisno. (2019). Respon pemberian pupuk mikrobat dengan berat umbi berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L). AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 4 (1): 24. doi: 10.35329/agrovital.v4i1.321.
Ramadhan, MP, dan MD Maghfoer. (2018). respons dua varietas bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dengan konsentrasi berbeda. Jurnal Produksi Tanaman. Vol. 6 (5): 700–707.
Ramdhani, F. (2019). Pengaruh lama perendaman air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada berbagai macam media. VIABEL: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian. Vol. 13 (1): 33–44. doi: 10.35457/viabel.v13i1.697.
Saidah, M, Syafruddin, dan R Pangestuti. (2019). Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah asal biji di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol. 5 (2): 209–212. doi: 10.13057/psnmbi/m050211.
Samad, M. Y. (2006). Pengaruh penanganan pasca panen terhadap mutu komoditas hortikultura. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. Vol. 8 (1): 31–36.
Subowo, JP, dan S Rochayati. (2013). Prospek dan tantangan pengembangan biofertilizer untuk perbaikan kesuburan tanah. Jurnal Sumberdaya Lahan. Vol. 7 (1): 15–26.
Tuhuteru, S, E Sulistyaningsih, dan A Wibowo. (2019). Aplikasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria dalam meningkatkan produktivitas bawang merah di lahan pasir pantai. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 47 (1):53–60. doi: 10.24831/jai.v47i1.22271.
Copyright (c) 2023 Andi Dita Tawakkal Gau, Sri Nur Qadri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.