Kondisi Vegetatif Tanaman Sagu (Metroxylon Spp) Saat Fase Masak Tebang di Kabupaten Luwu Timur
Vegetative Conditions of Sago (Metroxylon spp.) Plants During Falling Phase in East Luwu District
Abstract
Sagu merupakan salah satu bahan pangan alternatif untuk mendukung konsumsi pangan di masa depan. Kabupaten Luwu Timur merupakan daerah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman sagu. Aspek sagu dari beberapa lokasi memiliki karakteristik masing-masing, terutama pada saat panen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan tanaman sagu pada saat panen di Kabupaten Luwu Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi di lapangan dan wawancara dengan petani setempat. Bahan yang digunakan adalah dua aksesi sagu di tiga lokasi, yaitu Kecamatan Wotu, Kalaena, dan Mangkutana. Penelitian dilakukan terhadap variabel tinggi tanaman, diameter batang, lingkar batang, tebal kulit batang, panjang daun, luas daun, panjang tangkai daun, lebar tangkai daun, dan bentuk tajuk. Berdasarkan hasil penelitian, karakter morfologi sagu di Kabupaten Luwu Timur pada saat matang panen memiliki tinggi tanaman berkisar antara 8,7-12,6 m dan jumlah anak daun 8-21 helai. Permukaan batang Aksesi Uwwu memiliki bekas daun dan tertutup lumut sehingga terkesan tidak mulus sedangkan Aksesi Battang masih memiliki tampilan yang mulus karena tidak ada bekas daun dan lumut yang tumbuh, tangkai daun dan rachis yang paling besar terdapat pada Aksesi Battang Wotu. Tajuk Aksesi Uwwu pada saat masak panen lebih lebar dibandingkan dengan Aksesi Battang, namun anak daun Aksesi Battang lebih banyak.
Sago is one of the alternative food staples for supporting future food consumption. East Luwu Regency is a suitable area for sago plant growth. Sago aspects from several locations have their characteristics, especially during the harvesting point. The intention of this study was to determine Sago plant growth during the harvesting phase in East Luwu Regency. The research method used was observation in the field and interviews with local farmers. Materials used were two sago accessions in three locations, as Wotu, Kalaena, and Mangkutana districts. The research was conducted on variables of plant height, stem diameter, stem ring, skin thickness, leaf length, leaf area, petiole length, petiole width, and canopy shape. Based on the research, sago morphological characters in East Luwu Regency at harvest maturity have plant heights ranging from 8.7-12.6 m and 8-21 leaflets. The stem surface of Uwwu Accession has leaf marks and is covered with moss so it seems unsmooth while Battang Accession still has a smooth appearance because no leaf marks and moss are growing, the largest petiole and rachis are found in Battang Wotu Accession. The canopy of the Uwwu Accession at harvest maturity is wider than the Battang Accession, but the leaflets of the Battang Accession are more numerous.
Downloads
References
Ahmad F, Bintoro MH, Supijatno. (2017). Karakter morfologi dan produksi beberapa aksesi sagu (Metroxylon spp.) di Distrik Iwaka Kabupaten Mimika. Papua. Bulletin Palma. 17(2):115-125.
Bintoro M. H. (2008). Bercocok Tanam Sagu. Bogor (ID). IPB Press.
Bintoro MH, Purwanto MYJ, Amarillis S. (2010). Sagu di Lahan Gambut. Bogor (ID): IPB Press.
[BPPD SULSEL] Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sulawesi Selatan. (2018). Laporan Akhir Pengembangan dan Pelestarian Sagu di Sulawesi Selatan. Makassar (ID). Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sulawesi Selatan.
Chairudin, Efendi, Sabaruddin. (2015). Dampak naungan terhadap perubahan karakter agronomi dan morfo-fisiologi daun pada tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill). J Floratek. 10:26-35.
Djoefrie MHB. (1999). Pemberdayaan Tanaman Sagu Sebagai Penghasil Bahan Pangan Alternatif dan Bahan Baku Agroindustri yang Potensial dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional. Bogor (ID): Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Flach M. (1977). Yield potential of the sago palm and its realization. Di dalam: Tan K, editor. The Equatorial Swamp as a Natural Resource. Paper of the First International Sago Symposium; 1976 Juli 5-7; Kuching, Malaysia. Kuala Lumpur (MY): University of Malaya Press.
Idral D, Salim M, Mardiah E. (2012). Pembuatan bioetanol dari ampas sagu dengan proses hidrolisis asam menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Jurnal Kimia Unand, 1(1):34-39.
Jong FS, Widjono A. (2007). Sagu: Potensi Besar Pertanian Indonesia. Iptek Tanaman Pangan. 2(1):54-65.
Kholik A, Wawan. (2015). Keragaman Morfologi Tanaman Sagu (Metroxylon spp.) di Kabupaten Lingga Provinsi Riau. JOM Faperta. 2(2):1-15
Mulyanto, B. dan Suwardi. (2000). Distribution and Characteristics of Land, the Sago Palm (Metroxylon Spp.) Habitat in Indonesia. Proceeding Of International Sago Seminar. Bogor (ID). Bogor Agricultural University.
[Permentan] Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia RI No. 134/Permentan /OT.140/12/2013. Pedoman Budidaya Sagu (Metroxylon spp) Yang Baik. Peraturan Menteri Pertanian tentang. Kementrian Pertanian.
Rahim, A., Mappiratu dan A. Noviyanty. (2009). Sifat fisikokimia dan sensoris sohun instan dari pati sagu. Jurnal Agroland. 16(2): 124-129.
Rahman HBA. (2021). Sebaran dan Keragaman Beberapa Aksesi Sagu di Provinsi Kalimantan Selatan. [Tesis]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Ruamba A, Sumule AI. (2020). Karakteristik kematangan beberapa jenis sagu (Metroxylon spp) siap panen menurut pemahaman masyarakat kampung Randawaya distrik Teluk Ampimoi kabupaten Kepulauan Yapen provinsi Papua. Jurnal Agrotek. 8(1): 7-13.
Ruhukail LN. (2012). Karakteristik petani sagu dan keragaman serta manfaat ekonomi sagu bagi masyarakat Dusun Waipaliti Desa Hitu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Agroforestri. 7(1):65-72.
Song A, Banyo Y. (2011). Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. J Ilmiah Sains. 11(2):11-19.
Yanagidate I, Rembon F, Yoshida T, Yamamoto Y, Pasolon Y, Jong F, Irawan A, Miyazaki A. (2009). Studies on trunk density and prediction of starch productivity of sago palm (Metroxylon sagu Rottb.): a case study of a cultivated sago palm garden near Kendari, Southeast Sulawesi Province, Indonesia. Sago Palm.17-18.
Copyright (c) 2023 Rian Prasetyo, Muhammad Hasjim Bintoro Djoefrie, Sudradjat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.