Tingkat Bahaya Erosi Berbasis USLE, MUSLE, dan RUSLE dengan Penerapan SIG pada Lahan Pertanian di Provinsi Kalimantan Utara

Erosion Danger Levels Based on USLE, MUSLE, and RUSLE Models Using GIS Application on Agricultural Land in North Kalimantan Province

Authors

  • Deny Titing Universitas Borneo Tarakan
  • Nur Indah Mansyur Universitas Borneo Tarakan
  • Eko Hary Pudjiwati Universitas Borneo Tarakan

DOI:

https://doi.org/10.30605/perbal.v13i2.6370

Abstract

Erosi tanah merupakan salah satu permasalahan utama dalam pengelolaan lahan pertanian, terutama di wilayah dengan topografi kompleks seperti Provinsi Kalimantan Utara. Aktivitas pertanian yang tidak diimbangi dengan praktik konservasi tanah yang baik dapat meningkatkan risiko kehilangan lapisan tanah atas yang subur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan tingkat bahaya erosi pada berbagai jenis tutupan lahan pertanian dengan pendekatan tiga model empiris utama: Universal Soil Loss Equation (USLE), Modified USLE (MUSLE), dan Revised USLE (RUSLE). Ketiga model ini diterapkan dengan dukungan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menghasilkan distribusi spasial laju erosi secara akurat. USLE menghitung kehilangan tanah tahunan berdasarkan faktor-faktor seperti intensitas curah hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, tutupan lahan, serta praktik konservasi. MUSLE memperhitungkan volume limpasan permukaan, sementara RUSLE menyempurnakan faktor-faktor curah hujan dan penutup lahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa lahan kering pada lereng curam yang dikelola tanpa konservasi memiliki tingkat erosi tertinggi. Sebaliknya, lahan sawah dan lahan rawa menunjukkan tingkat erosi sangat rendah, terutama karena sistem irigasi dan kondisi permukaan tanah yang lebih stabil.

Soil erosion is one of the major challenges in agricultural land management, especially in areas with complex topography such as North Kalimantan Province. Agricultural activities that are not supported by proper soil conservation practices can lead to significant loss of the fertile topsoil layer. This study aims to identify and map the level of erosion risk across various types of agricultural land cover using three main empirical models: the Universal Soil Loss Equation (USLE), the Modified USLE (MUSLE), and the Revised USLE (RUSLE). These models are applied with the support of Geographic Information Systems (GIS) to produce accurate spatial distributions of erosion rates. The USLE model estimates annual soil loss based on factors such as rainfall intensity, soil erodibility, slope length and steepness, land cover, and conservation practices. The MUSLE model incorporates surface runoff volume into its calculations, while the RUSLE model refines the rainfall and land cover factors. The analysis reveals that the highest erosion rates occur on dry agricultural lands located on steep slopes with minimal conservation measures. In contrast, paddy fields and swamp lands tend to exhibit very low erosion rates, largely due to the presence of irrigation systems and more stable soil surface conditions.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alao, A. A., & Adepoju, K. A. (2021). Application of RUSLE model and GIS for soil erosion risk assessment in a tropical watershed. Environmental Challenges, 5: 100266.
Aldrian, R., & Sidiq, M. (2023). Soil erosion assessment using RUSLE and GIS in dryland agricultural areas in Indonesia. Indonesian Journal of Geography, 55(1): 45–56.
Arsyad, S. (1989). Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.
Asdak, C. (1995). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Devatha, C. P., Deshpande, V., & Patil, A. (2020). Estimation of soil erosion risk using RUSLE model using remote sensing and GIS: A case study. Heliyon, 6(3): e03087.
Fitriani, N., Siregar, A. M., & Rahim, S. E. (2019). Pengaruh penggunaan lahan terhadap erosi di DAS Sub Cianten. Jurnal Geografi, 11(1): 11–20.
Handayani, L., Suryani, I., & Sari, Y. (2018). Evaluasi tingkat erosi pada berbagai penggunaan lahan menggunakan RUSLE. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 20(2): 95–102.
Junaidi, A. (2017). Penggunaan Lahan dan Konservasi Sumber Daya Lahan. Penebar Media. Jakarta.
Lanyala, A., Hasanah, U., & Ramlan, A. (2016). Pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap potensi erosi. Jurnal Sains Tanah dan Agroklimat, 13(1): 33–42.
Lutfi, R. A. (2007). Tata Guna Lahan dan Perencanaan Wilayah. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Mansyur, H. (2019). Pengaruh tekstur dan permeabilitas tanah terhadap tingkat erosi di lahan pertanian. Jurnal Agroteknologi Tropika, 7(1): 15–22.
Marhendi, D., & Iskahar, R. (2017). Pengaruh kemiringan lereng terhadap tingkat erosi pada lahan pertanian. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(2): 45–54.
Rahman, M. M., & Hossain, M. L. (2019). Application of RUSLE model using GIS and remote sensing techniques to estimate soil loss for soil conservation planning in Chittagong Hill Tracts, Bangladesh. Modeling Earth Systems and Environment, 5(2): 1–15.
Ramdani, R. (2020). Klasifikasi lereng dan potensi erosi di Kalimantan Utara. Jurnal Tanah Tropika, 25(1): 23–30.
Suripin. (2001). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Andi Offset. Yogyakarta.
Suripin. (2002). Erosi dan Konservasi Tanah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Zhang, G. H., Liu, B. Y., Zhang, X. C., & Nearing, M. A. (2020). Erosion modeling using USLE, RUSLE, and MUSLE under different cropping systems in China. Soil & Tillage Research, 199: 104577.

Downloads

Published

2025-07-15