Respon Jagung Hibrida (Zea mays L.) Terhadap Jarak Tanam dan Jumlah Tanaman per Lubang Tanam
Response of Hybrid Corn (Zea mays L.) to Distance Plant and Number of Plants per Planting Hole
Abstract
Permintaan jagung di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Untuk memenuhinya maka diperlukan peningkatan produksi. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengatur jarak tanam dan jumlah tanaman per lubang tanam. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato yang berlangsung mulai bulan Maret 2023 sampai Juli 2023. Penelitian ini berbentuk percobaan faktorial 2 faktor dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama yaitu jarak tanam 50x20 cm, jarak tanam 70x20 cm, jarak tanam 100x20 cm dan jarak tanam 100x40 cm. Faktor kedua yaitu jumlah tanaman perlubang tanam (B) yang terdiri dari: 1 tanaman per lubang tanam, 2 tanaman per lubang tanam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak tanam 100x40 cm memberikan respon terbaik pada komponen pengamatan panjang tongkol (36,82 cm), lingkar tongkol (27,60 cm), bobot tongkol (372,50 gr) dan bobot jagung pipil/tanaman (370 gr). Sedangkan jumlah benih yang memberikan respon terbaik yaitu 1 benih per lubang tanam pada komponen rata-rata jumlah daun 56 HST (58,67 helai), lingkar tongkol (54,97 cm) dan bobot jagung pipil/tanaman (707 gr).
The demand for corn in Indonesia is increasing from year to year. To fulfill it, it is necessary to increase production. One way that can be done is to adjust the spacing and the number of plants per planting hole. This research was carried out in Marisa District, Pohuwato Regency which took place from March 2023 to July 2023. This research was in the form of a 2-factor factorial experiment in a randomized block design (RBD). The first factor is the planting distance of 50x20 cm, spacing 70x20 cm, spacing of 100x20 cm and spacing of 100x40cm. The second factor is the number of planting holes (B) consisting of: 1 plant per planting hole, 2 plants per planting hole. The results of this study showed that a planting distance of 100x40 cm gave the best response to the observation components of cob length (36.82 cm), cob circumference (27.60 cm), cob weight (372.50 gr) and shelled corn/plant weight (370 gr ). Meanwhile, the number of seeds that gave the best response was 1 seed per planting hole with an average component of leaf number 56 DAT (58.67 pieces), cob circumference (54.97 cm) and weight of shelled corn/plant (707 gr).
Downloads
References
Adnan. A.M. (2010). Deskripsi Varietas Unggul Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.
Budiman, H. (2011). Sukses Bertanam Jagung. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Budiman. (2012). Budidaya Jagung Organik. Pustaka Baru Putra. Yogyakarta.
Budiastuti, M. S. (2000). Penggunaan Triokontanol Dan Jarak Tanam Pada Kacang Hijau (Phaseolus radiatus). http://www.iptek. net.id. Diakses pada 14 April 2023.
Daha, L. (2011). Rancangan Percobaan untuk Bidang Biologi dan Pertanian. Masagena Press. Makassar.
Fatmawati dan M. Nasrul. (2023). Pengaruh luas lahan dan harga jual terhadap pendapatan petani jagung (Zea mays L.) di Desa Dulomo Kecamatan Patilanggio Kabupaten Pohuwato. Arview: Jurnal Agricultural Review. Vol 2 (1): 18-27.
Harjadi, S.S. (2002). Pengantar Agronomi . Gramedia. Jakarta.
Hidayat, A., Jamaludin L, Setyo D U dan Hidayat P. (2018). Respon tanaman jagung (Zea mays L.) terhadap sistem olah tanah pada musim ketiga di tanah ultisol Gedung Meneng Bandar Lampung. Jurnal Agrotek Tropika. Vol 6 (1): 01-07.
Trimin, K. (2018). Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.) non hibrida di lahan Balai Agro Teknologi Terpadu (ATP). Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan IPA. Vol. 15 (2): 132
Prasetiyo, Y. T. (2002). Budidaya Padi Tanpa Olah Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
Purwono. (2007). Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
Setyati, S. H. (2002). Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
Sudaryono. (1998). Teknologi Produksi Jagung. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung. Balitjas. Maros.
Sudika. (2007). Upaya Peningkatan Daya Hasil Tanaman Jagung di Lahan Kering Melalui Perbaikan Genetik dan Lingkungan. http://www.unram.ac.id. Diakses 10 Juni 2023.
Copyright (c) 2023 Muhammad Nasrul, Erse Drawana Pertiwi, Tahir Mooridu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.