Pengaruh Teknologi Pasca Panen Terhadap Kualitas Biji Kakao di Desa Benua Kecamatan Benua Kabupaten Konawe Selatan

The Influence of Post-Harvest Technology on the Quality of Cocoa Beans in Benua Village Benua District South Konawe District

  • Indriana Indriana Universitas Halu Oleo Kendari
  • Rosmawaty Rosmawaty Universitas Halu Oleo Kendari
  • Fahria Nadiryati Sadimantara Universitas Halu Oleo Kendari
Keywords: fermentasi, kakao, kualitas biji, pengeringan, teknologi pasca panen

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan penanganan pasca panen kakao dan menganalisis pengaruh dari teknologi pasca panen terhadap kualitas biji kakao di Desa Benua, Kecamatan Benua, Kabupaten Konawe Selatan. Populasi penelitian ini yaitu seluruh petani kakao yang ada di Desa Benua yang berjumlah 234 petani, dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh 71 responden sebagai sampel penelitian. Analisis data  yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan penanganan pertama pasca panen sortasi dan pemeraman buah tidak dilakukan oleh petani karena dalam proses pemanenan buah langsung dipecah hal ini juga menyebabkan biji kakao yang memiliki mutu yang tinggi bercampur, selanjutnya pemecahan buah dilakukan secara manual menggunakan alat seperti golok atau sabit untuk membukan dan memisahkan kotoran maupun biji yang cacat. Tahap fermentasi membutuhkan waktu yang cukup lama, dengan alasan tersebut hanya beberapa petani kakao di Desa Benua yang melakukan proses fermentasi, selanjutnya penjemuran/pengeringan biji kakao untuk menurunkan kadar air < 7,5% dilakukan dengan dijemur melalui sinar matahari langsung dan beberapa petani menggunakan solar dryer dari bantuan pemerintah, sedangkan pengemasan dan penyimpanan tidak dilakukan oleh petani kakao di Desa Benua karena langsung dijual ke pedagang. Penelitian ini juga menemukan penanganan pasca panen tahap fermentasi (X1) dan pengeringan (X2) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kualitas mutu biji kakao di Desa Benua Kecamatan Benua Kabupaten Konawe Selatan.

This study aims to determine the process of post-harvest handling of cocoa and analyzing the effect of post-harvest technology on the quality of cocoa beans in Benua Village, Benua District, South of Konawe Regency. The population of this study is all cocoa farmers existing in the village of Benua totaling 234 farmers, using the Slovin formula obtained 71 respondents as a sample of research. Data analysis used is a descriptive statistical analysis and multiple linear regression analysis. The results showed the first post-harvest handling. Sorting and ripening of fruit is not done by farmers because in the process of harvesting the fruit directly broken down it also causes of cocoa beans have high quality mixed. Furthermore, the breakdown of the fruit is done manually using tools such as cleaver or sickle to opening and separating impurities and fermentation-resistant defective bins takes time long enough, with the reason that only beherana cocoa farmers in the village of do continent fermentation process, then the drying of cocoa beans to reduce the moisture content < 7.5% done by drying through direct sunlight and some farmers use solar dryer dar government assistance, while packaging and storage is not done by farmers cocoa in the village of Benua because it is directly sold to traders. The study also found puddles post-harvest stage of fermentation (Xi) and drying (X2) has a positive influence and significant to the quality of cocoa bean quality in Benua Village, Benua District, South of Konawe.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apriyanto, M. (2021). Peningkatan Mutu Biji Kakao Petani. Nuta Media. Yogyakarta.

Djauhari A, Hasibuan AM, Rubiyo. (2013). Pengaruh teknologi fermentasi terhadap peningkatan kualitas biji dan pendapatan petani kakao. Buletin RISTRI. Vol. 4 (3): 257-264.

Ghozali I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hakiki SI, Asnawa. (2019). Pengaruh luas lahan, produksi, harga kakao internasional terhadap ekspor kakao Indonesia. Jurnal Ekonomi Pertanian Unimal. Vol. 2 (1): 48-64.

Handi. (2020). Lima Provinsi Penghasil Kakao Terbesar di Indonesia. http://www.beritadaerah.co.id/2020/12/21/lima-provinsi-penghasil-kakao-terbesar-di-indonesia/.

Hayati R, Yusmanizar, Mustafril, Fauzi H. (2012). Kajian fermentasi dan suhu pengeringan pada mutu kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Keteknikan Pertanian. Vol. 26 (2): 129-135.

Hatmi RU, Rustijarno S. (2012). Teknologi Pengolahan Biji Kakao Menuju SNI Biji Kakao 01-2323-2008. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Yogyakarta.

Iflah TT. (2016). Indeks Fermentasi Sebagai Indikator Keberhasilan Fermentasi Pada Kakao Tipe Lindak dan Mulia. Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar. Sukabumi.

Kadir. (2013). Statistika Terapan. Rajawali Pers. Jakarta.

Karim, I., TP, S., Fatmawaty, D., Anas, I., & Eliana Wulandari, S. P. (2020). Agribisnis Kakao. Deepublish.

Karmawati E, Mahmud Z, Syakir M, Munarso SJ, Ardana IK, Rubiy. (2010). Budidaya dan Pasca Panen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor.

Kasimin S. (2014). Keterkaitan produk dan pelaku dalam pengembangan agribisnis hortikultura unggulan di Provinsi Aceh. Jurnal Manajemen dan Agribisnis. Vol. 10 (2): 117-127.

Masbaitun, H., Septi, W., & Siti, R.G., (2015). Teknologi fermentasi kakao.

Managanta, A. A., Sumardjo, S., Sadono, D., & Tjitropranoto, P. (2019). Factors affecting the competence of cocoa farmers in Central Sulawesi Province. Jurnal Penyuluhan. Vol. 15 (1).

Manalu, R. (2018). Pengolahan biji kakao produksi perkebunan rakyat untuk meningkatkan pendapatan petani. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik. Vol. 9 (2): 99-111.

Mubyarto. (2005). Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Mulyadi. (2014). Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan. Rajawali Press.

Munarsoa, S. J., Miskiyaha, & Thamrinb, M. (2016). Pengaruh penanganan pacpanen terhadap mutu dan keamanan pangan biji kakao. Jurnal Industri Hasil Perkebunan, Vol. 11 (1): 1-8.

Natawidjaya, H., Ametung, M. U., Mulato, S., Suharyanto, E., & Nurain. (2012). Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Kakao. Direktur Jenderal Perkebunan.

Nurcayah, N. (2020). Strategi pengembangan usaha tani sayuran di Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora (JIMSH). Vol. 2 (1): 30-42.

Rahayu, Y. A. (2019). Analisis Pendapatan dan Resiko Usaha Tambak Udang Windu Udang Vaname di Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung. UNILA. Lampung.

Rahman F, Darise F, DjamaluY. (2016). Rancang bangun mesin pemecah buah kakao. Jurnal Teknologi Pertanian Gorongtalo (JTPG). Vol. 1 (1): 95-104.

Retnodewi, V. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor Biji Kakao di Indonesia. [Skripsi]. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Santoso, S. (2001). Statistik Nonparametrik. Elex Media Komputindo.

Senna, A. B. (2020). Pengolahan pascapanen pada tanaman kakao untuk meningkatkan mutu biji kakao. Jurnal Triton. Vol. 11 (2): 51-57.

Silaban, C. A., & Medan, P. P. P. (2019). Minat Petani Kakao dalam Melakukan Fermentasi Biji Kakao di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Laporan Tugas Akhir, Politeknik Pembangunan Pertanian Medan.

Sinabariba FM, Prasmatiwi FE & Situmorang S. (2014). Analisis efisiensi produksi dan pendapatan usahatani kacang tanah di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Jurnal Ilmu Agribisnis. Vol. 2 (4): 316-322.

Soekartawi. (2002). Analisis Usahatani. UI Press.

Tania, S. O. (2018). Inventarisasi mutu biji kakao (Theobroma cacao Linn.) Di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama.

Published
14-10-2023