Faktor Pendorong Alih Fungsi Lahan Sagu Menjadi Komoditi Padi di Desa Tirowali Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu
Driving Factors of the Land Use Change of Sago Land Into Rice Commodities in Tirowali Village, Ponrang District, Luwu Regency
Abstract
Alih fungsi Lahan atau biasa disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan sagu menjadi lahan sawah. Pada dasarnya konversi lahan terjadi akibat adanya ketidakpuasan petani dalam peningkatan hasil panen. Adapun permasalahan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas tanaman sagu mulai menurun dari tahun ke tahun, ini disebabkan karena areal lahan perkebunan sagu mengalami konversi menjadi tanaman padi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 petani dan 1 penyuluh pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi lahan sagu menjadi tanaman padi ini didukung oleh beberapa faktor diantranya faktor umur tanaman sagu, faktor produksi, faktor harga, faktor pendapatan, serta faktor lingkungan. Faktor tersebut sangat berperan penting dalam mempengaruhi petani untuk melakukan alih fungsi lahan sagu menjadi lahan persawahan di Kecamatan Ponrang.
Land conversion or commonly referred to as land conversion is a change in the function of part or all of the sago land area into paddy fields. Basically land conversion occurs due to farmer dissatisfaction with increasing crop yields. The problems in this study indicate that the productivity of sago plants has begun to decline from year to year, this is because the area of sago plantations has been converted into rice plants. The analytical method used in this study is descriptive qualitative analysis. Sampling used a purposive sampling technique with a total sample of 20 farmers and 1 agricultural extension worker. The results showed that the conversion of sago land into rice plants was supported by several factors, including the age of sago plants, production factors, price factors, income factors, and environmental factors. These factors play an important role in influencing farmers to convert sago land into rice fields in Ponrang District.
Downloads
References
Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan (2016). Bercocok Tanam Padi. Proyek Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan. Jakarta.
Faisal M.A (2021). Pemanfaatan dan Pendapatan Usaha Sagu di Desa Komba Selatan Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin.
Ilham, M. (2020). Dampak Alih Fungsi Lahan Sagu Menjadi Lahan Sawah di Kelurahan Bosso Kecamatan Walenrang Utara Kabupaten Luwu. UNCP. Repository Universitas Cokroaminoto Palopo. Di akses pada tanggal 23 September 2022.
Kamma W.A. (2021). Identifikasi Lahan Sagu dan Potensi Pengembangannya di Daerah Pesisir Kabupaten Luwu Utara. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin.
Mulyadi, R. (2017). Study Awal Pengembangan Sains Teknopark Sagu di Tanah Luwu. Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Indonesia (IPBLI), 6C061-064.
Nurhapsah (2019), Faktor Pendorong Alih Fungsi Lahan Usahatani Kakao Menjadi Usahatani Jagung Di Desa Tolada Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara. [Skripsi]. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sringatin (2016). Faktor yang mempengaruhi alih fungsi usaha lahantani lahan sawah padi menjadi usaha tanam sayuran di kelompok tani subur I Kelurahan Karanglejo Kecamatan Metro Utara. [Skripsi]. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro. Lampung.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT Alfabet. Bandung.
Suprianto, Cahrial E, Nuryaman H. (2019). Faktor-faktor pendorong alih fungsi lahan sawah di Kota Tasikmalaya. Jurnal Agristan. 1 (1). ISSN 2723-5866,https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/agristan/issue/view/129 Diakses 15 Mei 2023.
USDA (United States Dapertement Of Agriculture), 2019. Tinjauan Pustaka. https://eprints.unm.ac.id. Di akses pada tanggal 3 Oktober 2022.
Yulis. (2022). Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Alih Fungsi Lahan Kakao Menjadi Lahan Sawah di Desa Kariango Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. [Skripsi]. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo.
Copyright (c) 2023 Anisa Mair, Abdul Rais, Marlia Muklim
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.