Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Peningkatan Produksi Jewawut di Desa Lambanan Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat

The Role of Agricultural Counselors in Increasing Jewawut Production in Lambanan Village Balanipa Subdistrict Polewali Mandar Regency West Sulawesi Province

  • Muhammad Arhim Universitas Sulawesi Barat
  • Nurmaranti Alim Universitas Sulawesi Barat
  • Fitri Fitri Universitas Sulawesi Barat
  • Rizky Ariesty Fachrysa Halik Universitas Sulawesi Barat
  • Asia Arifin Universitas Sulawesi Barat
Keywords: peran penyuluh, kinerja penyuluh, produksi jewawut

Abstract

Penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan dalam suasana hubungan tatap muka antara dua orang, yang satu karena keahliannya membantu yang lain untuk mampu mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Untuk dapat melakukan penyuluhan secara lebih terarah, penyuluh dituntut untuk benar-benar menguasai keterampilan dan pengetahuan dalam melaksanakan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran penyuluh pertanian dalam peningkatan produksi jewawut dan kinerja penyuluh pertanian di Desa Lambanan Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Balanipa merupakan salah satu daerah sentra produksi jewawut di Kabupaten Polewali Mandar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh atau biasa disebut juga sensus. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, dengan melakukan observasi, menggunakan kuesioner, melakukan wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka ada tiga peran penyuluh dalam peningkatkan produksi tanaman jewawut di Desa Lambanan Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar yaitu sebagai edukator, supervisor dan pengevaluasi. Dari tiga indikator tersebut semuanya berada pada kategori tinggi. Sedangkan ada tiga tahap penilaian kinerja penyuluh dalam penelitian yaitu tahap persiapan berada pada kategori sangat baik, tahap pelaksanaan berada pada kategori sangat baik dan tahap evaluasi berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam peningkakan produksi jewawut di Desa Lambanan tentunya peran dan kinerja penyuluh sangat berpengaruh dalam peningkatkan produksi jewawut.

Counseling is the process of providing assistance in a face-to-face interaction between two individuals, where one's expertise helps the other overcome difficulties. In order to conduct counseling effectively, counselors are required to possess a thorough mastery of skills and knowledge in counseling. This research aims to determine the role of agricultural counselors in increasing jewawut production and the performance of agricultural counselors in Lambanan Village, Balanipa Subdistrict, Polewali Mandar Regency. The research location was intentionally selected based on the consideration that Balanipa Subdistrict is one of the main jewawut production centers in Polewali Mandar Regency. The sampling technique used in this study was saturated sampling, also known as a census. Descriptive analysis was employed for data analysis, involving observation, questionnaire administration, interviews, literature review, and documentation. Based on the research findings, there are three roles of counselors in enhancing jewawut crop production in Lambanan Village, Balanipa Subdistrict, Polewali Mandar Regency, namely as educators, supervisors, and evaluators. All three indicators fall into the high category. Additionally, the assessment of counselor performance consists of three stages: the preparation stage is rated as very good, the implementation stage is rated as very good, and the evaluation stage is rated as good. These results indicate that the role and performance of counselors significantly influence the increase in jewawut production in Lambanan Village.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aria, R., A, Tubagus. H., Prayitno. R., T. (2016). Peranan penyuluh pertanian lapangan (PPL) terhadap keberhasilan program pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PUAP) di Kecamatan Sungkai Selatan, Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Ilmu-ilmu Agribisnis, Vol. 4 (4): 430-436.

Balai Penyuluh Pertanian. (2021). Data dan Informasi Keadaan Pertanian Desa. Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Balanipa. Polewali Mandar.

Badan Pusat Statistik. (2020). Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. (2021). Data dan Informasi Keadaan Pertanian. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat.

Cahyanti, R., E. Wandira, A., & Jannah, M. (2021). Budidaya dan Karakterisasi Hama Penyakit pada Tanaman Jewawut. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Khairunnisa, N.,F. Z. Saidah, H. Hapsari, E. Wulandari. (2021). Peran penyuluh pertanian terhadap tingkat produksi usahatani jagung. Jurnal Penyuluhan. Vol 17 (2): 113-125.

Minarni, I. W. (2017). Case-Based Reasoning (CBR) pada sistem pakar identifikasi hama dan penyakit tanaman singkong dalam usaha meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Jurnal Teknoif. Vol. (5): 41-47

Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 10 tahun 2012 tentang Uraian tugas dan fungsi secretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/77282/pergub-prov-sulawesi-barat-no-10-tahun-2012. Diakses pada Tanggal 3 Mei 2023.

Permentan No. 91/Permentan/0t.140/9/2013. 2013 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/160383/permentan-no-91permentanot14092013-tahun-2013. Diakses pada Tanggal 3 Mei 2023.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Published
14-10-2023