Penggunaan Waktu Kerja dan Tingkat Pendapatan Petani Padi di Desa Banyuurip Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara

Time Allocation and Income Level of Rice Farmers in Banyuurip Village Bone-Bone District North Luwu Regency

  • Safaruddin Safaruddin Universitas Cokroaminoto Palopo
Keywords: penggunaan waktu kerja, padi, tingkat pendapatan

Abstract

Penggunaan waktu kerja dan tingkat pendapatan petani merupakan salah satu faktor penting dalam usaha tani padi untuk meningkatkan nilai ekonomi bagi petani. Tujuan dari penelitian ini yakni : 1) mengetahui pengalokasian waktu yang digunakan petani dalam usahatani padi sawah 2) mengetahui besarnya pendapatan usahatani padi sawah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyuurip, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara. Waktu pelaksanaan  selama dua bulan yakni bulan April sampai dengan Mei  2022. Penentuan sampel menggunakan metode penarikan secara acak (simple random sampling).  Dengan memilih secara acak 25% dari total 180 orang petani, sehingga terpilih responden sebanyak 45 orang. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara (observasi). Sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor desa, instansi terkait serta studi kepustakaan. Hasil  penelitian menunjukkan alokasi tenaga kerja yang dicurahkan petani pada usahatani padi sawah di desa Banyuurip pada delapan tahapan kegiatan masing-masing untuk pengolahan lahan sebesar 19,56 HKP, pesemaian 7,76 HKP, penanaman 16,27 HKP, pemupukan 1,89 HKP, penyiangan 3,11 HKP, pemberantasan hama penyakit 2,36 HKP, panen 10,56 HKP dan pasca panen 5,02 HKP dan besarnya pendapatan yang diperoleh petani dari sektor pertanian tanaman padi secara rata-rata di Desa Banyuurip dalam satu musim tanam sebesar  Rp. 14.444.953,35,-.

Use of working time and the level of farmers' income is one of the important factors in rice farming to increase economic value for farmers. The aims of this study are: 1) determine the allocation of time used by farmers in lowland rice farming 2) determine the amount of lowland rice farming income. This research was conducted in Banyuurip Village, Bone-Bone District, North Luwu Regency. The implementation time is two months, from April to May 2022. The sample determination uses the simple random sampling method. By randomly selecting 25% of a total of 180 farmers, 45 people were selected. The data used in this study is primary data obtained through interviews (observation). Meanwhile, secondary data was obtained from the village office, related agencies and literature studies. The results showed that the allocation of labor devoted to lowland rice farming in Banyuurip village in eight stages of activities each for land management was 19.56 HKP, nursery 7.76 HKP, planting 16.27 HKP, fertilizing 1.89 HKP, weeding 3.11 HKP, pest and disease eradication 2.36 HKP, harvest 10.56 HKP and post-harvest 5.02 HKP and the average income earned from the rice crop sector in Banyuurip Village in one growing season is Rp. 14,444,953,35,-.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ashari. (2010). Peranan Perbankan Nasional dalam Pembiayaan Sektor Pertanian di Indonesia. Penebar Swadaya. Jakarta.

Azhar. (2010). Media Pembelajaran Praktikum Padi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Bakri. (2000). Ilmu Usahatani. Cempaka Putih. Jakarta.

Bellante & Jackson. (2000). Penggunaan waktu kerja Kerja Rumah Tangga Buruh. https://www.researchgate.net/.../Time-Allocation-and-Household-Economic-from-work, diakses pada tanggal 3 Januari 2022.

Darwis. (2019). Agronomi.Tanaman Padi I. Teori Pertumbuhan dan Meningkatkan Hasil Padi. Publishing Maiden. 68 hal.

Matasik, J. (2021). Kabupaten Luwu Utara Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara.

Badan Pusat Statistik [BPS]. (2020). Kecamatan Bone-Bone dalam Angka 2020. Badan Pusat .Statistik Kabupaten Luwu Utara.

Hernanto, F. (1991). Ilmu Usahatani. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Larasati. (2012). Efisiensi Alokatif Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Petani Padi di Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Universitas Brawijaya. Malang.

Mosher, A.T. (1991). Menggerakan dan Membangun Pertanian. Penerbit CV. Jasaguna. Jakarta.

Hafid, M. (2021). Pengaruh Tenaga Kerja, Modal dan Luas Lahan Terhadap Produksi .Usahatani Padi. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Pellokila, M. R. (2003). Transformasi Peranan Ekonomi Sektor Pertanian dan Masalah Ketenagakerjaan. Makalah Seminar. Problematika Program Pascasarjana UGM. Yogyakarta.

Purwanti. (2007). Kajian Tenaga .Kerja Dalam Pembangunan. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Rukasah. (1974). Tenaga Kerja Dalam Potensi Ekonomi Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soekartawi. (1986). Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. UI Press. Jakarta.

Tohir, K.A. (1983). Pengetahuan Tentang Usahatani Indonesia. Penerbit Bina Aksara. Jakarta.

Yuniawan, A.I. (2012). Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Produksi Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Ciamis Galuh, Kabupaten Ciamis. Jawa Barat.

Sujarweni, W. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Gava Media Cetakan Ke-1. Jakarta.

Published
15-07-2022