Pengembangan Produksi Biji Botani Bawang Merah (True Seed of Shallot) di Dataran Tinggi Kabupaten Gowa
Production Development of Shallot Botanical Seeds (True Seed of Shallot) in the Highlands of Gowa Regency
Abstract
Penggunaan biji botani (True Seed of Shallot) berpotensi untuk dikembangkan menggantikan umbi bawang merah sebagai benih. Terbatasnya ketersediaan TSS di Indonesia, sehingga perlu adanya upaya dalam mendukung produksi TSS khususnya di Sulawesi Selatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah: untuk mengetahui potensi varietas Bima Brebes dan Trisula dalam menghasilkan biji botani di Kabupaten Gowa dengan ketinggian > 1.300 meter di atas Permukaan laut (mdpl). Kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, mulai bulan April hingga November 2018. Kegiatan pengembangan TSS menggunakan varietas Bima Brebes dan Trisula. Umbi divernalisasi pada suhu 10 oC selama 30 hari. Sebelum tanam, benih direndam larutan BAP selama satu jam dengan konsentrasi 37,5 ppm. Perendaman benih dalam larutan BAP dilakukan setiap 100 kg benih direndam dalam 80 l larutan BAP (3 g BAP/80 l air). pemasangan mulsa hitam perak diatas bedengan dengan jarak lubang tanam 20 cm x 20 cm dengan jumlah umbi satu per lubang tanam. Naungan menggunakan plastik putih transparan dipasang setelah 1 MST untuk melindungi bunga dari angin dan hujan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa varietas Bima Brebes mampu menghasilkan bunga sampai 6,7 umbel/rumpun namun sangat sedikit menghasilkan kapsul (biji), sedangkan Trisula menghasilkan umbel bunga rata-rata 9,6 umbel/rumpun. Total produksi pada varietas Trisula mencapai 15 kg/3.000 m2, sedangkan produksi Bima Brebes hanya 2,0 kg/3000 m2.
True Seed of Shallot has the potential to be developed to replace shallot bulbs as seeds. The limited availability of TSS in Indonesia, so that efforts are needed to support TSS production, especially in South Sulawesi. The objectives of this activity are: to determine the potential of the Bima Brebes and Trisula varieties in producing botanical seeds in Gowa Regency with an altitude of > 1,300 meters above sea level (masl). The activity was carried out in Pattapang Village, Tinggimoncong District, Gowa Regency, from April to November 2018. TSS development activities used the Bima Brebes and Trisula varieties. Tubers were vernalized at 10 oC for 30 days. Before planting, the seeds were soaked in BAP solution for one hour with a concentration of 37.5 ppm. Soaking the seeds in BAP solution is done every 100 kg of seeds are immersed in 80 l of BAP solution (3 g BAP/80 l of water). installation of silver black mulch on the bed with a spacing of 20 cm x 20 cm with a number of tubers per planting hole. The shade using transparent white plastic is installed after 1 MST to protect the flowers from wind and rain. The results showed that the Bima Brebes variety was able to produce flowers up to 6.7 umbels/clump but produced very few capsules (seeds), while Trisula produced an average of 9.6 umbels/clump. The total production of the Trisula variety reached 15 kg/3,000 m2, while the production of Bima Brebes was only 2.0 kg/3000 m2.
Downloads
References
Basuki, R.,S. (2009). Analisis kelayakan teknis dan ekonomis teknologi budidaya bawang merah dengan benih biji botani dan benih umbi tradisional. J. Hort. 19 (3): 5-8.
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan. (2013). Laporan Tahunan.
Nurjanani, & F. Djufry. (2018). Uji potensi beberapa varietas bawang merah untuk menghasilkan biji botani di dataran tinggi Sulawesi Selatan (Test potential for some variety to produce true shallot seed in highland South Sulawesi). J.Hort. 28(2):
Palupi, ER. R. Rosliani, & Y. Hilman. (2015). Peningkatan produksi dan mutu benih botani. J.Hort. 25(1): 26-36.
Permadi AH, & Putrasamedja S. (1991). Penelitian pendahuluan variasi sifat-sifat bawang merah yang berasal dari biji. Bull. Penel. Hort. XX (4) : 120-134.
Permadi, AH. (1995). Pemuliaan Bawang merah. Dalam Sunarjono dkk. 1995. Teknologi produksi bawang merah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikutura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Ridwan H, Sutapradja H, & Margono. (1989). Daya produksi dan harga pokok benih/biji bawang merah. Bul. Penel. Hort. XVII (4): 1989.
Rosliani, ER Palupi & Y. Hilman. (2012). Penggunaan Benzylaminopurine (BA) dan boron untuk meningkatkan produksi dan mutu benih TSS bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) di dataran tinggi. J. Hort. 22 (3): 242-250.
Rosliani, R. (2013). Peningkatan Produksi dan Mutu Benih Botani (True Shallot Seed) Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) dengan BAP dan Boron, Serta Serangga Penyerbuk. Institut Pertanian Bogor.
Rosliani, R., Y. Hilman, N. Waluyo, P.P. Yufdy. (2017). Petunjuk Teknis Teknologi Produksi Biji Botani Bawang merah/TSS (True Seed of Shallot). Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikutura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Sumarni, N., R. Rosliani, & Suwandi. (2001). Pengaruh kerapatan tanaman dan jenis larutan hara terhadap produksi umbi mini bawang merah asal biji dalam kultur agregat hidroponik. J. Hort 11(3): 163-169
Sumiati E., Sumarni N., & Hidayat A. (2004). Perbaikan teknologi produksi umbi benih bawang merah dengan ukuran umbi benih, aplikasi zat pengatur tumbuh, dan unsur hara mikro elemen. J. Hort. 14(1): 25-32.
Copyright (c) 2022 Nurjanani Nani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.