Respon Pertumbuhan dan Keberhasilan Sambung Pucuk Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.) Klon M45 terhadap Perendaman dan Penyemprotan POCL Biota

Response of Growth and Successful Shoot Grafting of Cocoa (Theobroma Cacao L.) Clone M45 to Immersion and Spraying of Biota Liquid Organic Fertilizer

  • Mutmainnah Universitas Cokroaminoto Palopo
  • Rahman Hairuddin Universitas Cokroaminoto Palopo
Keywords: Bibit kakao klon M45, POCL Biota, sambung pucuk

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan dosis efektif POCL Biota terhadap pertumbuhan dan keberhasilan sambung pucuk tanaman kakao klon M45. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan I Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo pada bulan Desember 2019 sampai April 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan 4 ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan. Taraf yang digunakan yaitu P0 tanpa perlakuan (kontrol), P1 (1 ml POCL Biota/liter air perendaman entris dan penyemprotan bibit), P2 (2 ml POCL Biota/liter air perendaman entris dan penyemprotan bibit), P3 (3 ml POCL Biota/liter air perendaman entris dan penyemprotan bibit), P4 (4 ml POCL Biota/liter air perendaman entris dan penyemprotan bibit), P5 (5 ml POCL Biota/liter air perendaman entris dan penyemprotan bibit). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P3 dengan dosis POCL Biota 3 ml/liter air memberikan hasil terbaik pada diameter batang sambungan (0,529 cm), panjang tunas (16,83 cm),  lebar daun (8,33 cm), dan panjang daun (25,24 cm). Sedangkan perlakuan P5 dengan dosis POCL Biota 5 ml/liter air memberikan hasil terbaik pada parameter hari muncul tunas (6,37 hari), dan jumlah daun (15,62 helai). Hasil penelitian pemberian POCL Biota terhadap pertumbuhan dan keberhasilan sambung pucuk tanaman kakao memberikan pengaruh yang nyata terhadap beberapa parameter pengamatan hari muncul tunas, diameter batang sambungan, lebar daun, panjang daun, panjang tunas, sedangkan yang tidak nyata terdapat pada parameter jumlah daun.

This study aims to determine how the effect and the effective dose of POCL Biota on the growth and success of shoot grafting of M45 clone cocoa plants. This research was conducted in Experimental Field I, Faculty of Agriculture, Cokroaminoto University, Palopo on Desember 2019 until April 2020. The method used in this study was a randomized block design with 6 treatments and 4 replications so that there were 24 experimental units. The levels used were P0 without treatment (control), P1 (1 ml POCL Biota/liter of immersion water and spraying seeds), P2 (2 ml POCL Biota/liter of water immersion of Entries and spraying seeds), P3 (3 ml POCL Biota/liter Entries soaking water and spraying seeds), P4 (4 ml POCL Biota/liter water immersion Entries and spraying seeds), P5 (5 ml POCL Biota/liter water soaking Entries and spraying seedlings). The results showed that P3 treatment with a dose of POCL Biota 3ml/liter of water gave the best results on stem diameter (0.529 cm), shoot length (16.83 cm), leaf width (8.33 cm), and leaf length (25.24 cm). cm). While the P5 treatment with a dose of POCL Biota 5ml/liter of water gave the best results on the parameters of the day of shoot emergence (6.37 days), and the number of leaves (15.62 strands). The significant effect on several parameters observed on the day of shoot emergence, stem diameter of the connection, leaf width, leaf length, shoot length, while the non-significant one was found in the number of leaves parameters.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Mutmainnah, Universitas Cokroaminoto Palopo

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

References

Aini,N.,M. Tampubolon dan G. Dadan. (1999). Pengaruh Macam Ruas batang dan Konsentrasi Rootone F terhadap Keberhasilan dan Pertumbuhan Stek Bambu Jepang (Dracaena godseffiana) Kultivar Mawar. Jurnal Hortikultura.11(109):48-58.

Basri, Z. (2009). Kajian Metode Perbanyakan Klonal pada Tanaman Kakao. Media Litbang Sulteng. 2 (1) : 07–14.

Ditjenbun. (2019). Statistik Perkebunan Indonesia 2017. Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta.

Karmawati, E. (2010). Pengendalian Hama Helopeltis spp pada Tanaman Jambu Mete Berdasarkan Ekologi; Strategi dan implementasinya. Pengembangan Inovasi Pertanian 3 (2) : 102-119.

Karmawati, E., dkk. (2010). Budidaya dan Pasca Panen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor. 94 Halaman.

Parto, Y., Yernelis, S. dan Teguh, A. (2010). Pengaruh Penggunaan Pupuk Urea dan Aplikasi Herbisida Pra-Tumbuh terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) dan Gulma di Pembibitan. J. Agrovigor. 5 (2): 96-99.

Sribawanti, P., Lapanjang. M. L., Made. U. (2016). Pertumbuhan Bibit Sambung Pucuk Dini Kakao (Theobroma cacao L.). Klon Sul-1 dan Sul-2 yang diberi Pupuk Organik Cair Berbeda Konsentrasi. Jurnal Agroteknologi 4 (3): 267-273.

Susilo, A.W., Anita-Sari, I., & Imran. (2015). Yield performance of locally selected cocoa clones in North Luwu. Pelita Perkebunan, 31 (3), 152-162.

Sutanto, D. (2002). Pertanian Organik (Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan). Kanisius. Jakarta.

Syafika, M., Yati, R. dan Karyudi. (2014). Pengaruh Pupuk Daun terhadap Hasil dan Komponen Hasil Pucuk Tanaman Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze Var. Assamica (Mast kitamura). Pusat Penelitian Teh dan Kina. 1 (1):53-54.

Tjitrosomo dan H. S. Sutarmi. (2004). Botani Umum. Bandung Angkasa.

Tri Harmoni Abadi. (2015). Pupuk Organik Cair Lengkap (POCL) Biota Plus. Laboratorium BBTP No : SP 103 P/L-BPTP/ IV/ 2015.

Tri Harmoni Abadi. (2015). Pupuk organik cair super biota plus.http://www.triharmoniabadi.com diakses pada tanggal 10 Mei 2020.

Triwanto. (2000). Pengaruh Konentrasi Larutan Zat Pengatur Tumbuh Plant Stimuland dan Interval Pemberian terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.). http:diglib.sith.itb.ac.id/go.php?id=jiptumm-gdl-res-2000-joko-forestry. Diakses pada tanggal 04 Mei 2020.

Widya, Y. (2008). Budidaya Tanaman Cokelat. Tim Bina Karya Tani. Bandung.

Published
08-02-2022