Hubungan Karakteristik Petani dengan Adopsi Inovasi Bibit Kakao Sambung Pucuk MCC 02

Relationship of Farmers' Characteristics with the Adoption of Cocoa Breeding Innovation to Continue to MCC 02

  • Taufiq Triadi IPB UNIVERSITY
  • Safaruddin Safaruddin Universitas Cokroaminoto Palopo
  • Syamsuddin Syamsuddin Universitas Cokroaminoto Palopo
Keywords: Adopsi inovasi, bibit kakao sambung pucuk MCC 02, karakteristik petani

Abstract

Karakteristik petani dapat berhubungan dalam proses pengambilan keputusan dan penyerapan informasi dalam proses adopsi inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik petani dengan adopsi inovasi bibit kakao sambung pucuk MCC 02. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tandung Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 4 bulan, dimulai pada bulan Februari hingga Mei tahun 2020. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan analisis terhadap semua indikator variabel dan hubungan antar variabel. Sampel yang digunakan adalah Kelompok Tani Limbong Dewata berjumlah 26 orang dan Kelompok Tani Rante Sipulung berjumlah 25 orang jadi total keseluruhan sebanyak 51 sampel. Hasil penelitian menunjukkan tingkat adopsi inovasi bibit kakao sambung pucuk MCC 02 didua kelompok yaitu kelompok tani Limbong Dewata dan kelompok tani Rante Sipulung masing-masing berada pada kategori  tinggi.  Karakteristik  petani  yang berhubungan dengan tingkat adopsi bibit adalah pengalaman usaha tani, sedangkan umur, pendidikan formal, pendidikan non formal luas lahan tidak  berhubungan  dengan  tingkat  adopsi  bibit kakao sambung pucuk MCC 02.

Farmer characteristics can be related to the decision-making process and the absorption of information in the innovation adoption process. This study aims to analyze the relationship between farmer characteristics and adoption of MCC 02 shoot-grafting cocoa seed innovation. This research was conducted in Tandung Village, Sabbang District, North Luwu Regency. This research was conducted over a period of 4 months, starting from February  to May 2020. The design of this research is descriptive correlation with analysis of all variable indicators and the relationship between variables. The sample used was the Limbong Dewata Farmer Group with 26 people and the Rante Sipulung Farmer Group with 25 people, so a total of 51 samples were used. The results showed that the adoption rate of MCC 02 shoot grafting innovation in two groups, namely the Limbong Dewata Farmer's Group and the Rante Sipulung Farmer's Group, were in the high category, respectively. Farmer characteristics related to the level of seed adoption are farming experience, while age, formal education, non-formal education, land area are not related to the adoption rate of shoot grafting cocoa seedlings MCC 02.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad Yahya. (2016). Pengaruh karakteristik inovasi pertanian terhadap keputusan adopsi usaha tani sayuran organik. Agroscience, 6(2), 1–14.

BPS. (2019). Kabupaten Luwu Utara dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara.

Darwis, K. (2020). Hubungan karakteristik sosial ekonomi petani padi dengan tingkat adopsi inovasi sistem tanam hazton di Desa Malalin Kabupaten Enrekang. Agrokompleks, 20(2), 28–35.

Fairuzia, N. (2019). Analisis status keberlanjutan perkebunan kakao rakyat di Kabupaten Luwu Utara. Institut Pertanian Bogor.

Indraningsih, K. S. (2011). Pengaruh penyuluhan terhadap keputusan petani dalam adopsi inovasi teknologi usahatani terpadu. Agro Ekonomi, 29(1), 1–24.

Indrayana, K., & Syamsuddin. (2019). Tingkat adopsi petani terhadap paket teknologi introdusksi kakao pada kawasan perkebunan nasional di Sulawesi Barat. Agrotan, 5(2), 1–28.

Manongko, A., Pakasi, C. B. ., & Pangemanan, L. . (2017). Hubungan karakteristik petani dan tingkat adopsi teknologi pada usahatani bawang merah di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso. Agri-Sosioekonomi, 13(2), 35–46. https://doi.org/10.35791/agrsosek.13.2a.2017.16577

Rahma, H., Wahyuni, S., Trisno, J., & Voveriza, R. (2019). Perilaku petani dalam menerapkan teknologi BP3T (Bakteri Perakaran Pemacu Pertumbuhan Tanaman) pupuk kandang untuk tanaman kakao di Kabupaten Limapuluh Kota. Penyuluhan, 15(2), 205–216. https://doi.org/10.25015/15201921903

Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations (5th Ed). The Free Press.

Rosyida, S. A., Sawitri, B., & Purnomo, D. (2021). Hubungan karakteristik petani dengan tingkat adopsi inovasi pembuatan bokashi dari limbah ternak sapi. Kirana, 2(1), 54–64.

Sitanggang, L., Lubis, S. N., & Kusuma, S. I. (2014). Tingkat adopsi petani terhadap penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran pada usahatani padi sawah (Studi Kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang) Lasdiman. Agriculture and Agribusiness Socioeconomics, 3(4), 1–15.

Susilo, A. W. (2017). Strategi pengembangan bahan tanam kakao. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 29(3), 1–7.

Syakir, M. (2016). Pemantapan inovasi dan diseminasi teknologi dalam memberdayakan petani. Prosiding Seminar Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Pertanian dalam Rangka Pencapaian Kemandirian Pangan Nasional dan Peningkatan Kesejahteraan Petani, 3–14. http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/prosiding_2016/0_1.pdf.

Published
08-02-2022