Relevansi dan Dinamika Penggunaan Mantra dan Doa Laut Suku Bajau di Pulau Maratua pada Era Modern

https://doi.org/10.30605/onoma.v11i4.7385

Authors

  • Taqdiraa Taqdiraa Universitas Mulawarman
  • Nina Queena Hadi Putri Universitas Mulawarman
  • Widyatmike Gede Mulawarman Universitas Mulawarman
  • Syaiful Arifin Universitas Mulawarman
  • Bahri Arifin Universitas Mulawarman
  • Ahmad Mubarok Universitas Mulawarman

Keywords:

Bajau, mantra laut, doa laut, etnolinguistik, modernisasi

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis relevansi dan dinamika penggunaan mantra serta doa laut Suku Bajau di Pulau Maratua di tengah pengaruh modernisasi, islamisasi, dan perkembangan teknologi. Sebagai komunitas maritim, masyarakat Bajau memaknai mantra dan doa laut sebagai media sakral untuk perlindungan, keselamatan, dan hubungan spiritual dengan laut, namun perubahan sosial menyebabkan pergeseran fungsi dan makna tradisi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain etnolinguistik melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap tetua adat, nelayan, tokoh agama, serta generasi muda. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dengan triangulasi teknik dan sumber untuk menjaga validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mantra dan doa mengalami transformasi dari praktik magis menuju praktik religius serta simbol identitas budaya,  penggunaannya kini lebih banyak dijumpai dalam ritual tertentu seperti sedekah laut dan mandi safar dibanding aktivitas melaut sehari-hari. Generasi tua masih memaknai doa sebagai pelindung sakral, sedangkan generasi muda lebih menempatkannya sebagai bagian dari tradisi dan etika bermaritim. Faktor pelestarian meliputi identitas etnis, ritual kolektif, dan dokumentasi akademik, sementara faktor pergeseran mencakup islamisasi, teknologi navigasi modern, dan globalisasi. Temuan ini menegaskan bahwa tradisi mantra dan doa laut tidak hilang, melainkan bertransformasi menjadi praktik religius-sosial yang meneguhkan identitas Bajau. Pelestarian tradisi memerlukan dokumentasi berkelanjutan, pewarisan antargenerasi, serta integrasi pengetahuan budaya ke dalam pendidikan dan media digital.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ansaar. (2019). Pola Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan Iklim di Desa Bambu Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora. Vol 5. No.2. https://jurnalpangadereng.kemdikbud.go.id/index.php/pangadereng/article/view/40/0 DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v5i2.40

Md Nor, M. A., & Hussin, H. (2019). Gendering Dance, Gazing Music: Dance Movements, Healing Rituals and Music Making of Sama Bajau and Sama Dilaut of East Malyasia and Southern Philippines. Samudera - Journal of Maritime and Coastal Studies, 1(1), 75–91. https://doi.org/10.22452/samudera.vol1no1.6 DOI: https://doi.org/10.22452/samudera.vol1no1.6

Mustamin. (2020). Ritual dalam Siklus Hidup Masyarakat Bajo di Torosiaji-Kamaruddin Mustamin dan Surandar Macpal || 203 Ritual Dalam Siklus Hidup Masyarakat Bajo Di Torosiaje Rituals On The Bajo Life Cycle In Torosiaje. DOI: https://doi.org/10.31969/alq.v26i1.799

Nabilatul, N., Azani, N., Farida, L., Chin, H., & Pisali, A. (2025). The Sacred Narrative of Magombok Ritual by Bajau Laut Ethnic in Kampung Gelam Gelam Semporna Sabah. https://doi.org/10.47772/IJRISS DOI: https://doi.org/10.47772/IJRISS

Nurbayani, E., & Said Husin, M. (2024). The Meeting of Islam and Adat: Exploring the Religiosity of Bajau Samah Community in Kotabaru. International Journal of Religious Literature and Heritage, 13(2). https://doi.org/10.31291/hn.v13i2.749 DOI: https://doi.org/10.31291/czrmv993

Ode Sifatu, W., Antropologi, J., & Ilmu Budaya, F. (2024). Transformasi Manusia Perahu Boat Human Transformation. Jurnal Kerabat Antropologi, 8(1), 112–120. http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/kabanti| DOI: https://doi.org/10.33772/kabanti.v8i1.2748

Purba, J. R., Slippy, J. P., Riset, B., Nasional, I., Jenderal, J., Subroto, G., Selatan, J., & Com, P.-E. (2023). Tiba Pinah, Ritual Tolak Bala Orang Bajau di Kabupaten Tojo Una-Una Sulawesi Tengah. Jurnal Tradisi Lisan Nusantara, 3(1), 2023. https://doi.org/10.51817/jsl.v1i1.142 DOI: https://doi.org/10.51817/jtln.v3i1.601

Qomaruddin, Q., & Sa’diyah, H. (2024). Kajian Teoritis tentang Teknik Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif: Perspektif Spradley, Miles dan Huberman. Journal of Management, Accounting, and Administration, 1(2), 77–84. https://doi.org/10.52620/jomaa.v1i2.93 DOI: https://doi.org/10.52620/jomaa.v1i2.93

Setyaningsih, E., Rahman, K., Amul Wafi, I. ’, Mustafa, A., & Damayanti, G. (2024). Titik Temu Agama dan Budaya dalam Tradisi Bate Suku Bajau di Desa Torosiaje, Gorontalo the Intersection of Religion and Culture in the Bate Tradition of Bajau Tribes in the Village of Torosiaje, Gorontalo. http://journal2.um.ac.id/index.php/jppk

Sinta, T. (2019). KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Analisis Penanaman Kedai Kopi di Surabaya: Kajian Entolinguistik. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Published

2025-11-26

How to Cite

Taqdiraa, T., Nina Queena Hadi Putri, Widyatmike Gede Mulawarman, Syaiful Arifin, Bahri Arifin, & Ahmad Mubarok. (2025). Relevansi dan Dinamika Penggunaan Mantra dan Doa Laut Suku Bajau di Pulau Maratua pada Era Modern. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 11(4), 5061–5069. https://doi.org/10.30605/onoma.v11i4.7385

Issue

Section

Articles

Categories