Penguatan Kearifan Perempuan dan Mitos Alam dalam Sastra Lisan Pandara Kota Tidore Kepulauan (Suatu Kajian Ekofeminisme)

https://doi.org/10.30605/onoma.v11i4.7038

Authors

  • Nasrullah La Madi Universitas Khairun
  • Adriani Adriani Universitas Khairun

Keywords:

Kearifan perempuan; mitos alam; ekofeminisme; sastra lisan pandara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kembali sastra lisan Pandara di Kota Tidore Kepulauan kepada generasi muda. Tujuan tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan utama berupa rendahnya perhatian generasi muda terhadap sastra lisan Pandara, yang disebabkan oleh kuatnya pengaruh perkembangan teknologi dan arus modernisasi. Padahal, Pandara sebagai sastra lisan tradisional telah lama hidup di tengah masyarakat Tidore dan mengandung nilai-nilai sakral, ekologis, serta sosial yang tinggi.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan pendekatan ekofeminisme sebagai landasan analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap pelaku budaya, tokoh masyarakat, dan bentuk-bentuk ekspresi sastra lisan Pandara. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif untuk menemukan representasi kearifan perempuan dan mitos alam yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sastra lisan Pandara merepresentasikan penguatan kearifan perempuan sebagai subjek aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan tradisi lokal. Perempuan diposisikan sebagai penjaga nilai-nilai ekologis dan sosial, sementara mitos alam berfungsi sebagai regulasi adat yang menjaga keseimbangan hubungan manusia dan alam. Dengan demikian, sastra lisan Pandara tidak hanya berfungsi sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sarana pendidikan nilai dan pelestarian ekologi berbasis kearifan lokal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Burhan Y. (2022). Mitos alam dan Jenisnya dalam Kultur Masyarakat. Yogyakarta. Jalasutra.

Capra, F. (1996). The Web of Life: A New Scientific Understanding of Living Systems. New York: Anchor Books.

Daeng, Dr. Hans J. (2012). Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan (Tinjauan Antropologis). Cet IV. Makasar: Pustaka Pelajar

Eliade, M. (1961). The Sacred and the Profane: The Nature of Religion. New York: Harcourt, Brace & World.

Eisler, R. (1987). The Chalice and the Blade: Our History, Our Future. San Francisco: Harper & Row.

Gaard, G. (2011). Ecofeminism Revisited: Toward Integrating the Global with the Local. Environmental Ethics, 33(3), 289–306.

Hasanah, Muhibbatul. (2013). Mitos Ikan Lele: Studi Deskriptif Masyarakat Desa Medang, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. Biokultur, 2 (2), 157-166.

Halil, Muamar Abd. (2016). Kajian Budaya Sastra Lisan Pandara dan Sisindiran. Edukasi – Jurnal Pendidikan, 14 (1), 423-442. DOI: https://doi.org/10.33387/j.edu.v14i1.186

Indrasuti, N.S.K. (2018). Kearifan Ekologis dalam Mitos di Seputar Objek Wisata: Kajian Ekokritik Sastra. Seminar Antarbangsa Arkeologi, Bahasa, dan Budaya di Alam Melayu (ASBAM ke 7), 28-29 Juni 2018, Lombok. hal. 635-640.

Kartini. (2020). Mitos Penciptaan pada Serat Purwakandha Brantakusuman dan Potensi Kajian Filsafatnya. Jurnal Filsafat, 30 (1), 92-122. DOI: https://doi.org/10.22146/jf.43718

KLHK. (2020). Status Lingkungan Hidup Indonesia 2020. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

King, Y. (1990). Healing the Wounds: Feminism, Ecology, and the Nature of the Self. In J. Plant (Ed.), Healing the Wounds: The Promise of Ecofeminism (pp. 18–28). Philadelphia: New Society Publishers.

Karim, Kodrat Hi., & Hasim Rustam. (2018). Penggunaan Sastra Lisan Ternate dalam Sastra Lisan dan Acara Ritual Keagamaan. Jurnal Ilmu Budaya, 6 (1), 166-175. DOI: https://doi.org/10.34050/jib.v6i1.4321

Koentjaraningrat. (1987). Sejarah Teori Antropologi I. Cet II. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Keraf, S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Kompas.

Lehoux P., Blake P. & Daudelin, G. (2006). Focus Group Research and The Patient’s View. Social Science and Medicine. 63 (8): 2091-2104. DOI: https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2006.05.016

Merchant, C. (1990). The Death of Nature: Women, Ecology, and the Scientific Revolution. San Francisco: Harper & Row.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). Thousand Oaks: Sage.

Nasrullah, L & Rafli Marwan. (2022). Relasi Perempuan dan mitos Alam dalam Kisah Boki Dehegila (Antologi cerita rakyat maluku utara 2011): Sebuah Kajian ekofeminisme. Jurnal Gramatika Volume X hal. 151.M.

Nurbaya, S. & Hendroyono, B. (ed.). (2020). Status Lingkungan Hidup 2020. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Nasrullah, L, Adriani, (2024). Mitos Alam dan Nilai Pendidikan dalam Cerita Rakyat Asal Mula Mafu Gayoba Karya Ryan M. Kamary. Jurnal Kridatama Sains dan Tekonologi Vol. 06, Kebumen. Hal. 332-339.

Nasrullah, L, Firman (2022). Makna Verbal Sastra Lisan Pandara Masyarakat Desa Maitara Utara Kota Tidore Kepulauan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Berbasis Kepulauan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun. Terbit 27 Desember 2022. Hal. 123-127.

Plumwood, V. (1993). Feminism and the Mastery of Nature. London: Routledge.

Sepriani. (2022). Relasi Perempuan dan Alam dalam Legenda Rakyat Sumatera Selatan. Jurnal Ide Bahasa, 4 (2),

Shiva, V. (2016). Staying Alive: Women, Ecology, and Development. London: Zed Books.

Suryaningsi, Ervin (2013). Kendali Patriarki atas Perempuan dan Alam dalam Cerpen “Kering” karya Wa Ode Wulan Ratna: Sebuah Kajian Ekofeminisme. Terhimpun dalam “Ekofeminisme dalam Tafsir Agama, Pendidikan, Ekonomi, dan Budaya. Cetakan I. Yogyakarta: Jalasutra.

Taum, Y.Y. (2011). Studi Sastra Lisan.Yogyakarta: Lamalera.

Warren, K. J. (2000). Ecofeminist Philosophy: A Western Perspective on What It Is and Why It Matters. Bloomington: Indiana University Press.

Published

2025-10-20

How to Cite

La Madi, N., & Adriani , A. (2025). Penguatan Kearifan Perempuan dan Mitos Alam dalam Sastra Lisan Pandara Kota Tidore Kepulauan (Suatu Kajian Ekofeminisme). Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 11(4), 4318–4334. https://doi.org/10.30605/onoma.v11i4.7038