Penguatan Kearifan Perempuan dan Mitos Alam dalam Sastra Lisan Pandara Kota Tidore Kepulauan (Suatu Kajian Ekofeminisme)
https://doi.org/10.30605/onoma.v11i4.7038
Keywords:
Kearifan perempuan; mitos alam; ekofeminisme; sastra lisan pandaraAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kembali sastra lisan Pandara di Kota Tidore Kepulauan kepada generasi muda. Tujuan tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan utama berupa rendahnya perhatian generasi muda terhadap sastra lisan Pandara, yang disebabkan oleh kuatnya pengaruh perkembangan teknologi dan arus modernisasi. Padahal, Pandara sebagai sastra lisan tradisional telah lama hidup di tengah masyarakat Tidore dan mengandung nilai-nilai sakral, ekologis, serta sosial yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan pendekatan ekofeminisme sebagai landasan analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap pelaku budaya, tokoh masyarakat, dan bentuk-bentuk ekspresi sastra lisan Pandara. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif untuk menemukan representasi kearifan perempuan dan mitos alam yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sastra lisan Pandara merepresentasikan penguatan kearifan perempuan sebagai subjek aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan tradisi lokal. Perempuan diposisikan sebagai penjaga nilai-nilai ekologis dan sosial, sementara mitos alam berfungsi sebagai regulasi adat yang menjaga keseimbangan hubungan manusia dan alam. Dengan demikian, sastra lisan Pandara tidak hanya berfungsi sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sarana pendidikan nilai dan pelestarian ekologi berbasis kearifan lokal.
Downloads
References
Burhan Y. (2022). Mitos alam dan Jenisnya dalam Kultur Masyarakat. Yogyakarta. Jalasutra.
Capra, F. (1996). The Web of Life: A New Scientific Understanding of Living Systems. New York: Anchor Books.
Daeng, Dr. Hans J. (2012). Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan (Tinjauan Antropologis). Cet IV. Makasar: Pustaka Pelajar
Eliade, M. (1961). The Sacred and the Profane: The Nature of Religion. New York: Harcourt, Brace & World.
Eisler, R. (1987). The Chalice and the Blade: Our History, Our Future. San Francisco: Harper & Row.
Gaard, G. (2011). Ecofeminism Revisited: Toward Integrating the Global with the Local. Environmental Ethics, 33(3), 289–306.
Hasanah, Muhibbatul. (2013). Mitos Ikan Lele: Studi Deskriptif Masyarakat Desa Medang, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. Biokultur, 2 (2), 157-166.
Halil, Muamar Abd. (2016). Kajian Budaya Sastra Lisan Pandara dan Sisindiran. Edukasi – Jurnal Pendidikan, 14 (1), 423-442. DOI: https://doi.org/10.33387/j.edu.v14i1.186
Indrasuti, N.S.K. (2018). Kearifan Ekologis dalam Mitos di Seputar Objek Wisata: Kajian Ekokritik Sastra. Seminar Antarbangsa Arkeologi, Bahasa, dan Budaya di Alam Melayu (ASBAM ke 7), 28-29 Juni 2018, Lombok. hal. 635-640.
Kartini. (2020). Mitos Penciptaan pada Serat Purwakandha Brantakusuman dan Potensi Kajian Filsafatnya. Jurnal Filsafat, 30 (1), 92-122. DOI: https://doi.org/10.22146/jf.43718
KLHK. (2020). Status Lingkungan Hidup Indonesia 2020. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
King, Y. (1990). Healing the Wounds: Feminism, Ecology, and the Nature of the Self. In J. Plant (Ed.), Healing the Wounds: The Promise of Ecofeminism (pp. 18–28). Philadelphia: New Society Publishers.
Karim, Kodrat Hi., & Hasim Rustam. (2018). Penggunaan Sastra Lisan Ternate dalam Sastra Lisan dan Acara Ritual Keagamaan. Jurnal Ilmu Budaya, 6 (1), 166-175. DOI: https://doi.org/10.34050/jib.v6i1.4321
Koentjaraningrat. (1987). Sejarah Teori Antropologi I. Cet II. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Keraf, S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Kompas.
Lehoux P., Blake P. & Daudelin, G. (2006). Focus Group Research and The Patient’s View. Social Science and Medicine. 63 (8): 2091-2104. DOI: https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2006.05.016
Merchant, C. (1990). The Death of Nature: Women, Ecology, and the Scientific Revolution. San Francisco: Harper & Row.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). Thousand Oaks: Sage.
Nasrullah, L & Rafli Marwan. (2022). Relasi Perempuan dan mitos Alam dalam Kisah Boki Dehegila (Antologi cerita rakyat maluku utara 2011): Sebuah Kajian ekofeminisme. Jurnal Gramatika Volume X hal. 151.M.
Nurbaya, S. & Hendroyono, B. (ed.). (2020). Status Lingkungan Hidup 2020. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Nasrullah, L, Adriani, (2024). Mitos Alam dan Nilai Pendidikan dalam Cerita Rakyat Asal Mula Mafu Gayoba Karya Ryan M. Kamary. Jurnal Kridatama Sains dan Tekonologi Vol. 06, Kebumen. Hal. 332-339.
Nasrullah, L, Firman (2022). Makna Verbal Sastra Lisan Pandara Masyarakat Desa Maitara Utara Kota Tidore Kepulauan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Berbasis Kepulauan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun. Terbit 27 Desember 2022. Hal. 123-127.
Plumwood, V. (1993). Feminism and the Mastery of Nature. London: Routledge.
Sepriani. (2022). Relasi Perempuan dan Alam dalam Legenda Rakyat Sumatera Selatan. Jurnal Ide Bahasa, 4 (2),
Shiva, V. (2016). Staying Alive: Women, Ecology, and Development. London: Zed Books.
Suryaningsi, Ervin (2013). Kendali Patriarki atas Perempuan dan Alam dalam Cerpen “Kering” karya Wa Ode Wulan Ratna: Sebuah Kajian Ekofeminisme. Terhimpun dalam “Ekofeminisme dalam Tafsir Agama, Pendidikan, Ekonomi, dan Budaya. Cetakan I. Yogyakarta: Jalasutra.
Taum, Y.Y. (2011). Studi Sastra Lisan.Yogyakarta: Lamalera.
Warren, K. J. (2000). Ecofeminist Philosophy: A Western Perspective on What It Is and Why It Matters. Bloomington: Indiana University Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Categories
License
Copyright (c) 2025 Nasrullah La Madi, Adriani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages??, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.









