Penggunaan Tanda Bahasa dalam Ruang Publik Pusat Perbalanjaan di Kota Manado
Abstract
Pesat arus globalisasi dan percepatan komunikasi menyebabkan terjadinya proses kontak bahasa yang membuat masyarakat semakin memiliki kemampuan untuk menguasai berbagai bahasa. Hal tersebut menyebabkan penyebaran informasi melalui tanda bahasa diruang publik semakin banyak ditemukan tertulis dalam berbagai bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian lanskap linguistik yang bertujuan untuk mengklasifikasikan, serta menjelaskan penggunaan bahasa dalam tanda-tanda bahasa di ruang publik Manado Town Square 2, dengan menggunakan teori bentuk tanda bahasa dari Backhaus (2007), jenis tanda bahasa oleh Yendra dan Artawa (2020), serta menjelaskan bahasa-bahasa apa saja yang digunakan dalam tanda-tanda tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik fotografi sebagai teknik pengumpulan data. Pengolahan data dilakukan sesuai dengan teori Miles dan Huberman (2014). Hasil dari penelitian ini yaitu, pada ruang publik ini terdapat 238 tanda bahasa gabungan dari jenis tanda komersial dan non-komersial. Tanda-tanda tersebut terbagi atas 158 tanda monolingual, 77 tanda bilingual, dan 3 tanda multilingual. Tulisan-tulisan dalam tanda bahasa diruang publik ini menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan bahasa Mandarin
Downloads
References
Adiputra, M.S. (2021) Metodologi Penelitian. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Akindele, O. (2011). Linguistic Landscapes as Public Communication: A Study of Public
Signage in Gabarone Botswana. Macrothink Institute: International Journal of
Linguistics, 3(1), 39. Dapat diakses melalui: https://doi.org/10.5296/ijl.v3i1.1157
Backhaus, P. (2007). Linguistic Landscapes. A Comparative Study of Urban
Multilingualism in Tokyo. Toronto: Multilingual. Dapat diakses melalui:
https://journals.aiac.org.au/index.php/alls/article/view/1939
Bunyi, G.W. (2005). Decolonization, Globalization, Language in Education policy and
practice. Inggris: Clevendon Multilingual Matters.
Suparman, N. (2019). Ketidakadilan Gender dalam Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal El-Saadawi. Telaga Bahasa, 7(1), 97-108.
Jazul, M. E. M., dan Bernardo, A. S. (2017). A look into Manila Chinatown’s linguistic
landscape: The role of language and language ideologies. Philippine Journal of
Linguistics, (48), 75-98.
Khoiriyah, N. N., dan Savitri, A. D. (2021). Lanskap Linguistik Stasiun Jatinegara Jakarta
Timur.Bapala,8(03),177–193. Dapat diakses melalui: https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/42199
Landry, R. dan Bourhis, R.Y. (1997). Linguistic Landscape and Ethnolinguistic Vitality:
An Empirical Study. Journal of Language and Social Psychology, 16(1), 23-49.
Lytra, V.(2012). Multilingualism and Multimodality. Milton: Routledge.
Matthew B. Miles, dan Michael Huberman. (2014). Analisis data Kualitatif (Tjejep, R,
Penerjemah). Jakarta : UI Press
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nash, Joshua. 2016. “Is Linguistic Landscape Necessary?”. Landscape Research Jurnal,
(3). Dapat diakses melalui: https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/01426397.2016.1152356.
Peck, A., dan Stroud, C. 2015. “Skinscapes.” Linguistic Landscape Journal. 1(1-2):
─151
Sahril, S., Harahap, S. Z., & Hermanto, A. B. (2019). Lanskap Linguistik Kota Medan:
Kajian Onomastika, Semiotika, Dan Spasial. MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu
Kebahasaan dan Kesastraan, 17(2), 195-208. Dapat diakses melalui:
https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/medanmakna/article/view/2141/1107
Savitri, A. D. (2021). Lanskap Linguistik Stasiun Jatinegara Jakarta Timur. Bapala, 8(6),
-193. Dapat diakses melalui:
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/42199
Yendra, dan Ketut A. (2020). Lanskap Linguistik: Pengenalan, Pemaparan, dan
Aplikasi. Yogyakarta: Deepublish.
Copyright (c) 2024 Domenic Karema S. Parengkuan, Djeinnie Imbang, Garryn Christian Ranuntu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.