Representasi Mimikri Pada Novel Dari Dalam Kubur Karya Soe Tjen Marching
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi mimikri pada novel "Dari Dalam Kubur" karya Soe Tjen Marching. Fokus penelitian ini terbagi menjadi tiga aspek utama, yaitu representasi mimikri terhadap bahasa, cara pandang, dan gaya hidup. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menganalisis teks novel dan mengidentifikasi bagaimana mimikri diwakili dalam aspek bahasa, cara pandang, dan gaya hidup. Pada representasi mimikri terhadap bahasa, peneliti menyoroti penggunaan bahasa Belanda yang mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia pada masa pasca-kolonial. Karakter-karakter dalam novel ini, terutama keluarga Lydia Maria yang merupakan keturunan Indo, menggunakan bahasa Belanda dalam percakapan sehari-hari. Namun, mereka juga menggunakan bahasa Indonesia dengan pengaruh kata-kata Belanda, menciptakan bahasa campuran yang mencerminkan mimikri bahasa. Lalu kemudian representasi mimikri terhadap cara pandang dalam novel. Karakter Lydia Maria, sebagai keturunan Belanda, menunjukkan sikap superioritas terhadap orang pribumi, tetapi juga mengadopsi pandangan Jawa tentang kematian dan kehidupan setelah kematian melalui ritual Jawa. Sementara itu, karakter Karla, sebagai keturunan Indonesia, menentang pandangan kolonial tetapi juga menunjukkan mimikri terhadap pandangan Jawa. Representasi mimikri cara pandang ini menggambarkan kompleksitas budaya dan identitas pasca-kolonial di Indonesia.
Ketiga, penelitian ini menganalisis representasi mimikri terhadap gaya hidup dalam novel. Gaya hidup orang Belanda pada masa kolonial digambarkan sebagai simbol kekuasaan dan superioritas, dengan akses yang lebih mudah terhadap kebutuhan dasar, hiburan, dan posisi penting dalam pemerintahan kolonial. Namun, penggambaran ini juga mencerminkan ketidakadilan dan ketidaksetaraan dalam hubungan kolonial, di mana orang Indonesia hidup dalam kemiskinan dan penindasan.
Dengan menganalisis representasi mimikri terhadap bahasa, cara pandang, dan gaya hidup dalam novel "Dari Dalam Kubur", penelitian ini memberikan wawasan tentang kompleksitas budaya dan identitas di Indonesia pasca-kolonial. Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mimikri digunakan untuk mengekspresikan adaptasi, penindasan, dan perlawanan dalam konteks kolonial dan pascakolonial.
Downloads
References
Farida, R. (2020). Postcolonial Mimicry of the Main Character in Richard C. Morais’ the Hundred-Foot Journey. Jurnal Pembelajaran Sastra, 1(2), 127–145. https://doi.org/10.51543/hiskimalang.v1i2.29
Hanifah, A., & Robertus Robet. (2022). Kekerasan Budaya Pasca 1965 dalam Novel Pulang dan Dari Dalam Kubur. Saskara : Indonesian Journal of Society Studies, 2(1), 1–19. https://doi.org/10.21009/saskara.021.01
Hardianto, D. R. (2021). Suara-Suara Dari Dalam Kubur: Dari Menikmati Symptom ’65 ke Politik Estetika. 2–4.
Hardiningtyas, P. R., & Turaeni, N. N. T. (2021). Identitas Budaya Dan Pradoksal Kuliner Tradisional Dalam Cerpen Ketika Saatnya Dan Kisah-Kisah Lainnya. Kandai, 17(2), 256. https://doi.org/10.26499/jk.v17i2.2811
Juanda, J., & Azis, A. (2018). Penyingkapan Citra Perempuan Cerpen Media Indonesia: Kajian Feminisme. LINGUA: Journal of Language, Literature, and Teaching, 15(2), 71. https://doi.org/10.30957/lingua.v15i2.478
Keith Foulcher. (2006). Clearing A Space Kritik Pasca Kolonial Tentang Sastra Indonesia Modern. Yayasan Obor Indonesia.
Marching, S. T. (2020). Dari Dalam Kubur. Penerbit Marjin Kiri.
Noor, R., & Santoso, J. (2017). Kolonialisme Dalam Novel Jejak Langkah Karya Pramoedya Ananta Toer : Tinjauan Poskolonial. Caraka, 4(1).
Novtarianggi, G., Sulanjari, B., & Alfiah, A. (2020). Hibriditas, Mimikri, dan Ambivalensi dalam Novel Kirti Njunjung Drajat Karya R. Tg. Jasawidagda: Kajian Postkolonialisme. JISABDA: Jurnal Ilmiah Sastra Dan Bahasa Daerah, Serta Pengajarannya, 2(1), 27–34. https://doi.org/10.26877/jisabda.v2i1.6220
Setiawati, V. S. (2022). Kekerasan Dalam Novel Dari Dalam Kubur Karya Soe Tjen Marching: Perspektif Johan Galtung. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 10–27.
Vincent, K. (2011). (Re-) Forming Stereotypes: Modes Of Mimicry In Helon Habila’s Measuring Time. Journal of Postcolonial Writing, 47(1), 42–51. https://doi.org/10.1080/17449855.2011.533954
Copyright (c) 2023 Arif Hukmi, Juanda, Usman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.