Eksistensi Ritual Budaya Jeknek Sappara di Desa Balangloe Tarowang Kabupaten Jeneponto Sebagai Pariwisata Budaya Berbasis Kearifan Lokal

  • St. Nursa’adah Universitas Hasanuddin
  • Indarwati Indarwati Politeknik LP3I Makassar
Keywords: eksisitensi, jeknek sappara¸ kearifan lokal

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguraikan dan memaparkan bentuk, makna, dan eksistensi ritual adat Jeknek Sappara di desa Balangloe Tarowang, serta untuk memajukan pariwisata budaya berbasis kearifan lokal pada era new normal. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengangkat dan memperkenalkan salah satu ritual adat berbasis kearifan lokal yang ada di kabupaten Jeneponto. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi media untuk mempublikasikan kekayaan budaya lokal yang selama ini terpendam di desa Balangloe Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Data kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sembilan bentuk ritual dalam upacara adat ini, yaitu: Ap-pasempa, A'lili, Patoeng, Aurung Kalompoang, Dengka Pada, Paolle, A'Jeknek, Akraga, dan Manyukkang. Setiap bentuk ritual memiliki makna kesyukuran masyarakat desa Balangloe Tarowang atas kelimpahan rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa. Ritual budaya ini tetap eksis dan rutin dilaksanakan setiap tahun, meskipun pada tahun 2020 jumlah pengunjung dibatasi. Namun, pada era new normal, yakni pada tahun 2021 dan 2022, jumlah pengunjung dan wisatawan lokal sudah mulai berangsur normal dan pariwisata berbasis budaya lokal ini kembali eksis. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah lokal untuk lebih memperhatikan eksistensi dari keanekaragaman budaya masyarakat Indonesia dengan mendukung serta menjadi promotor dan fasilitator utama yang mendorong berkembangnya perbendaharaan kultur di Bumi Pertiwi khususnya di Tanah Turatea.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adhitama, Tias Satrio. (2012). “Kartun Humor dan Misi Dakwah Dalam Media Cetak”. Jurnal Komunikasi Islam. Surabaya: Sunan Ampel.

Alam, Andi Putra. (2013). “Analisis Semiotik Sampul Majalah Male edisi November-Desember 2013 (Representasi Citra Perempuan dalam Sampul Majalah)”. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin Ilmu Komunikasi.

Barthes, Roland. (2012). Elemen-elemen Semiologi. Yogyakarta: Jalasutra.

Ellen, R. (2016). Cultural ecology. In International Encyclopedia of Geography: People, the Earth, Environment and Technology (pp. 1-4). John Wiley & Sons, Ltd.

Handayani, dkk. (2012). “Representasi Toleransi Beragaman dalam Keluarga. Analisis Semiotik Charles Sanders Pierce Terhadap Film Tanda Tanya”. Jurnal online.

Hidayati, Deny. (2016). “Memudarnya Nilai Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Air”. Jurnal Kependudukan Indonesia Vol. 11 No. 1 Juni 2016 p-ISSN: 1907-2902 (Print) e-ISSN: 2502-8537 (Online). Hlm: 39-48

Indarwati, dkk. (2020). “Ritual Mattompang Arajang, Prosesi Penyucian Benda Pusaka Kerajaan Bone: Tinjauan Semiotik Budaya”. Onoma Journal. Vol 6, nomor 2.

Mahsun. (2014). Metode Penelitian Bahasa. Edisi revisi. Jakarta: Rajawali Press.

Nasution. (2016). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Neuman, W. Lawrence. (2003). Social Research Methods, Qualitative and Quantitative Aproach. New York: AB Boston.

Ramlah, St. (2013). “Makna Interpersonal Dalam ‘Sayang’ Lahir Batin dan Kepatuhan Adat pada Pemilihan Gubernur Sul-Sel”: Semiotika Sosial. Tesis. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Said, Muhammad. (2016). “Peran Bissu pada Masyarakat Bugis”. Makalah Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa dalam Rangka Daya Saing Global.

Salim, Peter. (1986). The Contemporary English-Indonesia Dictionary. Edisi kedua. Jakarta: Modern English Press.

Sari, D. K., Setyowati, A. B., & Syamsuddin, M. L. (2018). Traditional ecological knowledge (TEK) on marine resources management in Maluku, Indonesia. Journal of Wetlands Environmental Management, 6(1), 39-47.

Sobur, Alex. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

Suliyati, Titiek. (2018). “Bissu: Keistimewaan Gender dalam Tradisi Bugis”. Jurnal Endogami, jurnal ilmiah kajian antropologi. Volume 2 nomor 1.

Nurahmad, M. (2022). Inovasi Leksikal Apokope Sinkope Bahasa Tae dan Bahasa Wotu. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2(4), 433-437.

Teeuw, A. (1984). Khasanah Sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

United Nations Development Programme (UNDP). (2016). Blue economy: Concept, scope and potential. Retrieved from https://www.undp.org/content/undp/en/home/librarypage/poverty-reduction/blue-economy--concept--scope-and-potential.html

Published
03-05-2023
How to Cite
St. Nursa’adah, & Indarwati, I. (2023). Eksistensi Ritual Budaya Jeknek Sappara di Desa Balangloe Tarowang Kabupaten Jeneponto Sebagai Pariwisata Budaya Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 9(1), 560-572. https://doi.org/10.30605/onoma.v9i1.2370
Section
Articles