Peningkatan Kompetensi Berbicara Siswa Kelas V SDN 1 Petobo melalui Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw

  • Marlina Alimin Universitas Tadulako
Keywords: Kompetensi berbicara, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Jigsaw

Abstract

Model pembelajaran konvensional mengakibatkan sikap dan minat siswa menjadi rendah karena cenderung bertumpu pada buku paket.  Pembelajaran seperti ini juga cenderung didominasi oleh guru sehingga kurang memberikan peluang dan kesempatan kepada siswa untuk aktif menunjukkan kemampuannya dalam berbicara. Berdasarkan uraian tersebut pada penelitian ini masalah difokuskan pada 2 permasalahan pokok yaitu: 1) a. Apakah model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan Aktivitas proses pembelajaran pada kompetensi berbicara siswa kelas V SDN 1 Petobo ? dan 2) Apakah model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi berbicara di kelas V SDN 1 Petobo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Model Pembelajaran Jigsaw dalam meningkatkan kompetensi berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 1 Petobo.  Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunkan model Kemmis & Mc Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi dengan menggunakan 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 1 Petobo sebanyak 20 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode dokumentasi. Pada saat pratindakan atau sebelumnya dilakukan tindakan rata-rata nilai kemampuan berbicara siswa sebesar 68,79 dengan  persentase ketuntasan sebesar 25%. Setelah dilakukan tindakan, hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan indikator sebagai berikut:  (1) terjadi kenaikan nilai tes kemampuan berberbicara siswa mulai pratindakan, siklus I dan siklus II,  (2) jumlah siswa yang tuntas juga naik dari pratindakan, siklus I dan siklus II,  (3)  rata-rata kenaikan hasil penilaian pada pratindakan 68,79 menjadi 75,57 pada siklus I dan naik menjadi 80,21 pada siklus II.  Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yang dibuktikan dengan perolehan rata-rata persentase skor keaktifan siswa pada siklus I sebesar 39,50% naik 33,00% menjadi 75,50% pada suklus II.

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung. Alfabeta.
Juliantara, 2010. Model Pembelajaran Inovatif Referensi Guru dalam Menentukan Model Pembelajaran. Medan: Media Persada.
Tarigan, Hendri Guntur. 2016. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran Pengembangan Berbicara dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Yunidar. 2022. Kemampuan Berbicara Melalui Video Audio Visual Pada Peserta Didik Kelompok B2 Tk Kemala Bhayangkari. Kinesik. Vol.9.Hal. 40-48
Yunidar. 2017. Penerapan Metode Audio – Lingual dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V SDN 7 Sindue Tobat. Bahasa Ntondea. Vol.1. Hal. 88-95.
Published
28-10-2022
How to Cite
Marlina Alimin. (2022). Peningkatan Kompetensi Berbicara Siswa Kelas V SDN 1 Petobo melalui Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 8(2), 690-696. https://doi.org/10.30605/onoma.v8i2.1950
Section
Articles