Pembatasan Hak Kebebasan Berekspresi dalam Kasus Pembatalan Pameran Yos Suprapto melalui Kajian Historisitas

https://doi.org/10.30605/onoma.v11i4.6923

Authors

  • Deni Indra Lesmana Universitas Indonesia
  • Mochamad Aviandy Universitas Indonesia

Keywords:

kebebasan berkespresi, dinamika budaya, budaya residual, kelompok emergen, historisitas

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembatalan pameran Yos Suprapto di Galeri Nasional (Desember 2024) sebagai cerminan pola berulang pembatasan seni di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan kajian budaya, melalui studi pustaka dan analisis dokumen berupa pemberitaan media, pernyataan publik, arsip kebijakan, serta dokumentasi visual berupa foto-foto lukisan yang dilarang dipamerkan. Kerangka teoritis menggabungkan konsep evolusi kebudayaan Raymond Williams residual, dominan, dan emergen untuk menelusuri keberlanjutan praktik sensor dalam sejarah Indonesia, serta semiotika Roland Barthes untuk menginterpretasikan makna simbolik dalam lukisan Yos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembatalan pameran mereproduksi pola historis pembatasan seni yang berakar sejak masa Orde Baru; (2) dinamika budaya dalam kasus ini dapat dipetakan melalui interaksi antara kekuatan residual (trauma sensor masa lalu), dominan (hegemoni negara melalui Galeri Nasional), dan emergen (resistensi seniman dan publik); (3) lukisan-lukisan Yos, melalui lapisan denotasi, konotasi, dan mitos, merepresentasikan kritik ideologis terhadap ketimpangan sosial, hilangnya kedaulatan pangan, praktik korupsi, serta keterikatan kepemimpinan pada partai politik; (4) relasi kuasa dalam kebudayaan Indonesia kontemporer masih didominasi negara melalui institusi budaya, namun mendapat tantangan dari wacana kritis yang dibangun seniman dan masyarakat sipil

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adhanurrizqi, N. (2024). Kebebasan Berpendapat Di Indonesia Melalui Seni Mural “404: Not Found” Dan Seni Mural “Tuhan, Aku Lapar”. Jisos: Jurnal Ilmu Sosial, 3(2), 53-72.

Barker, Chris dan Jane, A. Emma. Cultural Studies: Theory and Practice 5th Edition (Setiyawati, Erika, Penerjemah). London: SAGE Publication.

Barthes, R. (2012). Elemen-Elemen Semiotika. Terjemahan, IRCiSoD.

Barthes, R. (1972). Mythologies. McGraw and Hill.

Freedberg, D. (2024). The Fear of Art: How Censorship Becomes Iconoclasm. Social Research: An International Quarterly, 91(1), 137–168. https://doi.org/10.1353/sor.2024.a923115.

Hismanto, A. A., Sunarya, Y. Y., & Saidi, A. I. (2022). Kajian Semiotika Makna Simbolik Lukisan Kuda Karya Agus Tbr A Semiotics Study On The Symbolic Meaning Of Agus Tbr ‘S Horse Painting. Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain, 4(2), 137-152.

Iqbal, M. (2019). Pelarangan buku di Indonesia era orde baru: perspektif panoptikon Michel Foucault. AGASTYA: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 9(1), 56-78.

Jurriëns, E. (2013). Social Participation in Indonesian Media and Art: Echoes from the Past, Visions for the Future. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde, 169(1), 7–36. https://doi.org/10.1163/22134379-12340021.

Keith Foulcher, ‘The Construction of a National Culture: Patterns of Hegemony and Resistance’, in State and Civil Society in Indonesia, ed. Arief Budiman (Monash University: Centre of Southeast Asian Studies, 1990), 302–03.

Kumparan. (2024). Profil Yos Suprapto, seniman asal Yogyakarta yang sedang viral. https://kumparan.com/profil-tokoh/profil-yos-suprapto-seniman-asal-yogyakarta-yang-sedang-viral-24BgjmqECeR diakses pada 27 Desember 2024.

Mahtabi, Rahmat Ollah & Eslamieh, Razieh. 2015. “Dominant, Residual, and Emergent: Opposing Forces Hovering over John Dos Passos’ U.S.A.” International Journal of Applied Linguistics & English Literature 4 (6): 166-171

Muhid. H. K. (2024). Kilas balik perlawanan Tempo di pengadilan usai diberedel Orde Baru 30 tahun silam. https://www.tempo.co/hukum/kilas-balik-perlawanan-tempo-di-pengadilan-usai-diberedel-orde-baru-30-tahun-silam-47168 diakses pada 27 Desember 2024.

Nabilla, F. (2024). 5 judul lukisan Yos Suprapto yang dilarang dipamerkan di Galeri Nasional, benarkah mirip Jokowi? https://www.suara.com/lifestyle/2024/12/22/164941/5-judul-lukisan-yos-suprapto-yang-dilarang-dipamerkan-di-galeri-nasional-benarkah-mirip-jokowi diakses pada 27 Desember 2024.

Nakamura, A. (2016). 'Who Controls the Past Controls the Future: Who Controls the Present Controls the Past': Nostalgia as a Phenomenon in Dystopian Novels. Dandelion: Postgraduate Arts Journal and Research Network, 7(1).

Oktaviani, S. (2024). Konstitusi Dan Kebebasan Berpendapat Di Indonesia: Analisis Keterbatasan Dan Perlindungan: Kebebasan Perpendapat di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Manajemen, 2(7), 174-186.

Ramadlan, M. F. S., Wahid, A., Rakhmawati, F. Y., Destrity, N. A., Hair, A., Harjo, I. W. W., & Utaminingsih, A. (2019). Media, kebudayaan, dan demokrasi: Dinamika dan tantangannya di Indonesia kontemporer. Universitas Brawijaya Press.

Simangunsong, B. A. (2024). Bentuk Perlawanan terhadap Pembungkaman Kebebasan Berekspresi pada Akun Instagram@ gejayanmemanggil. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 21(2).

SintesaNews. (2024). Lukisan-lukisan mirip Jokowi, Galeri Nasional bredel pameran tunggal Yos Suprapto. https://www.sintesanews.com/lukisan-lukisan-mirip-jokowi-galeri-nasional-bredel-pameran-tunggal-yos-suprapto/ diakses pada 27 Desember 2024.

Susanto, M. I. (2019). Kedudukan Hukum People Power dan Relevansinya dengan Hak Kebebasan Berpendapat di Indonesia. Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi, 225-237.

Utomo, W. W. (2025). Seni dan Demokrasi, Analisis Kebebasan Berekspresi dalam UUD 1945 Studi kasus: Pelarangan Lukisan Yos Suprapto. Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora, 9(2), 876-888.

Varlina, V., & Apriansyah, M. I. (2025). Analisis Visual dan Wacana Kritis Lukisan'Konoha 1'Yos Suprapto: Simbolisme Ketimpangan Kekuasaan di Indonesia. Journal of Computer Science and Visual Communication Design, 10(1), 24-40.

Williams, R. (1977). Marxism and Literature. Oxford University Press.

Yahya, A. N & Asril. S. (2022). Deretan eks Tim Mawar yang kini tempati jabatan penting. https://nasional.kompas.com/read/2022/01/07/15400401/deretan-eks-tim-mawar-yang-kini-tempati-jabatan-penting diakses pada 27 Desember 2024.

Published

2025-09-22

How to Cite

Deni Indra Lesmana, & Mochamad Aviandy. (2025). Pembatasan Hak Kebebasan Berekspresi dalam Kasus Pembatalan Pameran Yos Suprapto melalui Kajian Historisitas . Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 11(4), 4044–4055. https://doi.org/10.30605/onoma.v11i4.6923

Issue

Section

Articles

Categories