Simbol dalam Tarian Cakalele pada Masyarakat Tobelo

https://doi.org/10.30605/onoma.v11i4.6808

Authors

  • Rian Jamrud Universitas Sam Ratulangi
  • Ivan Robert Bernadus Kaunang Universitas Sam Ratulangi
  • Isty Wantasen Universitas Sam Ratulangi

Keywords:

simbol, budaya, cakalele

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi simbol-simbol dalam tarian Cakalele sebagai praktik komunikasi budaya masyarakat Tobelo di Maluku Utara. Menggunakan pendekatan kualitatif dan studi pustaka, penelitian ini menganalisis elemen-elemen simbolik tarian, termasuk gerak, kostum, properti (parang, salawaku, tombak), musik pengiring, serta formasi penari, sebagai tanda (sign) yang mengandung makna sosial, spiritual, dan filosofis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarian Cakalele terdiri atas lima ragam gerak utama yang menyampaikan nilai keberanian, kehormatan, strategi perang, solidaritas, dan penghormatan terhadap leluhur. Musik pengiring, kostum, dan properti tari turut memperkuat komunikasi simbolik tersebut, membentuk sistem tanda budaya yang terpadu. Tarian ini bukan sekadar pertunjukan estetis, melainkan medium komunikasi non-verbal yang menegaskan identitas, norma, dan nilai kolektif masyarakat Tobelo. Penelitian ini memberikan kontribusi pada kajian linguistik antropologi dan studi simbol budaya dalam konteks seni tradisional, sekaligus mendokumentasikan makna simbolik yang hidup dalam tarian Cakalele.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abbas, I., Hasim, R., & Usman, S. H. (2021). Pelaksanaan Tari Cakalele di Desa Togawa Kecamatan Galela Selatan. Universitas Khairun.

Adam, R. (2022). Identitas budaya dalam ekspresi tarian Tobelo. Jurnal Seni dan Budaya Indonesia, 11(2), 135–150.

Arba, A., Salim, H., & Putra, T. (2023). The role of traditional music in cultural identity preservation: A case study of Maluku’s war dances. Journal of Indonesian Ethnomusicology, 9(1), 45–60.

Bakri, M. I., Sahetapy, F., & Kainama, R. (2020). Symbolic structures in the Cakalele war dance movements. Indonesian Journal of Cultural Studies, 15(2), 78–92.

Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures: Selected essays. Basic Books.

Hymes, D. (1963). Introduction: Toward ethnographies of communication. American Anthropologist, 66(6), 1–34.

Koentjaraningrat. (2000). Pengantar ilmu antropologi. Rineka Cipta.

Saussure, F. de. (1988). Course in general linguistics (W. Baskin, Trans.). Open Court Publishing. (Original work published 1916)

Susilo, A., Wulandari, S., & Prasetyo, B. (2024). Aesthetic and spiritual values in Maluku’s traditional percussion instruments: A focus on the tifa. Asian Journal of Ethnomusicology, 12(1), 33–48

Suparman, S., & Charmilasari, C. (2017). Analysis of Phase Structure Realization in Classroom Discourse: A Study of Systemic Functional Linguistics. Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature, 4(2), 120-126.

Tasarane, M., Rahman, S., & Latupono, E. (2022). Oral tradition and music transmission: The case of tifa rhythms in North Maluku. Journal of Southeast Asian Cultural Studies, 7(3), 112–128.

Published

2025-09-10

How to Cite

Jamrud, R., Ivan Robert Bernadus Kaunang, & Isty Wantasen. (2025). Simbol dalam Tarian Cakalele pada Masyarakat Tobelo . Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 11(4), 3914–3920. https://doi.org/10.30605/onoma.v11i4.6808

Issue

Section

Articles

Categories