Analisis Kontrastif Infiksasi Bahasa Tombulu dan Bahasa Indonesia: Sebuah Tinjauan Morfosintaksis

https://doi.org/10.30605/onoma.v11i2.5606

Authors

  • Djeinnie Imbang Universitas Sam Ratulangi
  • Ferry Lourens Sampel Korompis Universitas Terbuka, UPPJ Manado
  • Christo Pua Universitas Sam Ratulangi
  • Anatje Palit Universitas Sam Ratulangi
  • Amelia Cindy Mogi Universitas Sam Ratulangi

Keywords:

Afiksasi, Bahasa Tombulu, Bahasa Daerah, Infiksasi, Analisis Konstrastif, Bahasa Indonesia

Abstract

Morfosintaksis adalah salah satu cabang  linguistik yang memadukan antara morfologi dan sintaksis dalam suatu struktur bahasa.  Salah satu yang dipelajari adalah  afiksasi yang  keberadaannya dapat mengubah struktur kalimat. Dalam rangka menambah bahan pembelajaran bahasa untuk pemertahanan bahasa daerah, penelitian ini mengkaji infiksasi, salah satu jenis afiksasi pada bahasa Minahasa dialek Tombulu yang kemudian dikontraskan dengan bahasa Indonesia dari sudut pandang morfosintaksis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbandingan infiksasi bahasa Tombulu dan infiksasi bahasa Indonesia melalui pendekatan morfosintaksis. Studi ini mengambil pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengambilan data berupa wawancara, observasi dan studi pustaka kemudian dianalisis dengan teknik Pilah. Model ini menggabungkan metode dasar, teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), dengan metode lanjutan, teknik Hubung Banding (HB) dan teknik Hubung Banding Menyamakan Hal Pokok (HBSP). Hasil yang ditemukan adalah dialek Tombulu mengalami cukup kaya akan proses infiksasi (14 kata menggunakan infiks -in-, 5 kata menggunakan infiks -um-, dan 9 kata menggunakan infiks -im-) dibandingkan bahasa Indonesia (3 kata dengan infiks -in-, 2 kata dengan infiks -el-, 3 kata dengan infiks -em-, dan 1 kata dengan infiks -er-) dan proses infiksasi memiliki pengaruh sintaksis lebih signifikan dibanding infiks dalam bahasa Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andayani, S. (2022). Analisis Proses Afiksasi pada Bahasa Madura-Bawean: Tinjauan Etnomorfologi. Prosiding Seminar Nasional Linguistik Dan Sastra (SEMANTIKS), 4, 477–492. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks/article/view/65330/38917

Austin, P. K. (2021). Language Documentation and Language Revitalization. In Revitalizing Endangered Languages: a Practical Guide (pp. 199–219). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/9781108641142.014 DOI: https://doi.org/10.1017/9781108641142.014

Br Surbakti, E., Beru Ginting, S. D., & Wahdaniah, W. (2023). Pola Perubahan Morfologis Sufiks {-en} dalam Bahasa Karo: Kajian Morfosintaksis. Kode : Jurnal Bahasa, 12(1), 2023. https://doi.org/10.24114/kjb.v12i1.44360 DOI: https://doi.org/10.24114/kjb.v12i1.44360

Elsa, E. (2017). The Morphosyntactic Structure of the Words Having the Root Nyata in the Indonesian Language: A Corpus-Linguistic Approach. Compendium: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies, 1(1), 1–14. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks/article/view/65330/38917

Haryono, A. T., & Lutfitasari, W. (2023). Frasa Endosentris Atributif dalam Bahasa Madura Dialek Bangkalan: Analsisi Morfo-Sintaksis. Journal of Educational Language and Literature, 1(1), 69–79. https://doi.org/10.21107/jell.v1i1.21280 DOI: https://doi.org/10.21107/jell.v1i1.21280

Lagarens, Y. (2018). Morfosintaksis Verba Bahasa Tonsea. Kajian Linguistik, 6(1), 17–37. https://doi.org/10.35796/kaling.6.1.2018.24780 DOI: https://doi.org/10.35796/kaling.6.1.2018.24780

Moningka, L. R. (2020). DEIKSIS DALAM BAHASA TOMBULU. Kadera Bahasa, 12(1), 11–22. https://doi.org/10.47541/kaba.v12i1.93 DOI: https://doi.org/10.47541/kaba.v12i1.93

Muhassin, M. (2015). Analisis Morfosintaksis Kontruksi Berprefiks Negatif Bahasa Inggris. Jurnal Tadris Bahasa Inggris, 8(1), 1–17.

Ratu, D. M. (2023). Interference: Affixation of Mongondow Dialect in Indonesian Learning. Journal of Language Teaching and Research, 14(6), 1664–1669. https://doi.org/10.17507/jltr.1406.25 DOI: https://doi.org/10.17507/jltr.1406.25

Rogi, N. W. J., Ratu, D. M., & Senduk, T. (2022). Prefiks Bahasa Tombulu dan Implikasi Pada Pembelajaran Bahasa Daerah di Desa Rumengkor Kecamatan Tombulu. Jurnal Bahtra, 2, 31–35.

Rohmawati, S. A., & Harum Munazharoh. (2024). Konstruksi Kosakata pada Fitur Media Sosial Instagram: Kajian Morfosintaksis. Jurnal Sasindo UNPAM, 12(1), 1–9. https://doi.org/10.32493/sasindo.v12i1.1-9 DOI: https://doi.org/10.32493/sasindo.v12i1.1-9

Rusminto, N. E., Ariyani, F., Setiyadi, A. B., & Putrawan, G. E. (2021). Local language vs. national language: The Lampung language maintenance in the Indonesian context. In Kervan-International Journal of Afro-Asiatic Studies (Vol. 25, Issue 1).

Sunarti, & Winarti, D. (2021). Perilaku Infiks Bahasa Indonesia. LINGUA Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, XVII(21).

Tambahani, S. C., Pamantung, R. P., & Sigarlaki, S. J. (2021). Reduplikasi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Tombulu. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi, 26, 1–22.

Wahyudi, R., & Johan. (2015). Morfosintaksis Dan Semantik. Jurnal Basis, 2(1), 57–61.

Wongkar, Y. H., Imbang, D., & Kalangi, L. M. V. (2019). Distribusi Glotal Stop Bahasa Tombulu yang Dituturkan di kelurahan Rurukan, Paslaten, dan Talete Kecamatan Tomohon Timur. Kajian Linguistik, 5(2), 17–34. https://doi.org/10.35796/kaling.5.2.2017.24787 DOI: https://doi.org/10.35796/kaling.5.2.2017.24787

Published

2025-04-09

How to Cite

Imbang, D., Korompis, F. L. S., Pua, C., Palit, A., & Mogi, A. C. (2025). Analisis Kontrastif Infiksasi Bahasa Tombulu dan Bahasa Indonesia: Sebuah Tinjauan Morfosintaksis. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 11(2), 1844–1851. https://doi.org/10.30605/onoma.v11i2.5606

Issue

Section

Articles

Categories

Most read articles by the same author(s)