Feodalisme Kasta Tinggi pada Masyarakat Ngada di Flores dalam Novel Kemelut Kasta Karya Aris Woghe
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan feodalisme kasta tinggi pada masyarakat Ngada di Flores dalam novel Kemelut Kasta karya Aris Woghe.Feodalisme dimaksudkan di sini adalah stratifikasi sosial yang memberikan kekuasaan besar kepada kasta tinggi atau golongan bangsawan dibandingkan dengan golongan masyarakat lain. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan mimetik menurut teoretisi Abrams. Menurut Abrams, pendekatan mimetik adalah pendekatan terhadap karya sastra yang menitikberatkan perhatian pada kesemestaan masyarakat dan lingkungan sastra.Sedangkan teori kritik sastra yang digunakan adalah teori strukturalisme genetik menurut Lucien Goldmann.Menurut Goldmann, teori strukturalisme genetik menganalisis karya sastra dalam hubungannya dengan lingkungan masyarakat tempat asal-usul karya sastra tersebut. Karya sastra hanya dapat dipahami semata-mata dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungannya.Sastrawan adalah wakil masyarakatnya, tetapi bukan sebagai subjek individual, melainkan sebagai subjek kolektif, subjek transindividual.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Kemelut Kasta karya Aris Woghe terdapat praktik feodalisme yang dilakukan kasta tinggi atau golongan bangsawan terhadap masyarakat dari kasta rendah atau rakyat jelata.Praktik feodalisme itu mengekang kebebasan individu dan menghambat terbentuknya masyarakat yang terbuka, egaliter, dan demokratis.Tokoh Pak Lambert dan para tetua adat di Desa Manusolu yang mewakili kasta tinggi dalam novel ini memaksa dengan kekerasan agar anaknya Maria tidak boleh menikahi pemuda Simon yang berasal dari kasta rendah, padahal Maria dan Simon sudah menjalin percintaan yang tak dapat dipisahkan dan sudah mempunyai anak pula.Permasalahan dan kemelut antara kasta tinggi dan kasta rendah mewarnai keseluruhan cerita novel Kemelut Kasta ini.Hanya sayangnya, Simon yang mewakili kasta rendah dan dibantu Maria anak dari kasta tinggi, gagal mengikis arogansi praktik feodalisme dalam masyarakat Ngada di Flores karena para tokoh kasta rendah menerima begitu saja kenyataan pahit yang mereka alami bahkan terkesan pasrah.Novel ini berhasil baru pada tataran deskripsi praktik feodalisme kasta tinggi yang kejam terhadap kasta rendah, belum sampai pada tataran reformasiguna mengikis praktik feodalismeyang mengekang kebebasan individu dan menghambat terbentuknya masyarakat terbuka, egaliter, dan demokratis dalam masyarakat Ngada di Flores.
Downloads
References
Depdiknas.2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III, Cetakan ke-1. Jakarta: Balai Pustaka.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan ke-5. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rosyidi, M. Ikhwan, dkk. 2010. Analisis Teks Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saussure, Ferdinand de. 1988. Cours de Linguistique Generale (Linguistik Umum). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sehandi, Yohanes. 2014. Mengenal 25 Teori Sastra. Yogyakarta: Ombak.
Taum, Yoseph Yapi. Pengantar Teori Sastra. Ende: Nusa Indah.
Teeuw, A. 1984.Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tolo, Emilianus Yakob Sese. 2021. “Kritik Ekonomi Politik Marxis atas Novel Kemelut Kasta Aris Woghe” dalam Antologi Esai dan Kritik Sastra NTT (Editor Yohanes Sehandi). Jakarta: Kosa Kata Kita.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1993. Teori Kesusastraan. Cetakan ke-3. Jakarta: Gramedia.
Woghe, Aris. 2020. Kemelut Kasta. Sukabumi: CV Jejak.
Copyright (c) 2022 Yohanes Sehandi, Zaenab Jamaludin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal.
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
License and Copyright Agreement
Authors who publish with Onoma Journal: Education, Languages, and Literature agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.