Feodalisme Kasta Tinggi pada Masyarakat Ngada di Flores dalam Novel Kemelut Kasta Karya Aris Woghe

  • Yohanes Sehandi Universitas Flores
  • Zaenab Jamaludin Universitas Flores

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan feodalisme kasta tinggi pada masyarakat Ngada di Flores dalam novel Kemelut Kasta karya Aris Woghe.Feodalisme dimaksudkan di sini adalah stratifikasi sosial yang memberikan kekuasaan besar kepada kasta tinggi atau golongan bangsawan dibandingkan dengan golongan masyarakat lain. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan mimetik menurut teoretisi Abrams. Menurut Abrams, pendekatan mimetik adalah pendekatan terhadap karya sastra yang menitikberatkan perhatian pada kesemestaan masyarakat dan lingkungan sastra.Sedangkan teori kritik sastra yang digunakan adalah teori strukturalisme genetik menurut Lucien Goldmann.Menurut Goldmann, teori strukturalisme genetik menganalisis karya sastra dalam hubungannya dengan lingkungan masyarakat tempat asal-usul karya sastra tersebut. Karya sastra hanya dapat dipahami semata-mata dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungannya.Sastrawan adalah wakil masyarakatnya, tetapi bukan sebagai subjek individual, melainkan sebagai subjek kolektif, subjek transindividual.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Kemelut Kasta karya Aris Woghe terdapat praktik feodalisme yang dilakukan kasta tinggi atau golongan bangsawan terhadap masyarakat dari kasta rendah atau rakyat jelata.Praktik feodalisme itu mengekang kebebasan individu dan menghambat terbentuknya masyarakat yang terbuka, egaliter, dan demokratis.Tokoh Pak Lambert dan para tetua adat di Desa Manusolu yang mewakili kasta tinggi dalam novel ini memaksa dengan kekerasan agar anaknya Maria tidak boleh menikahi pemuda Simon yang berasal dari kasta rendah, padahal Maria dan Simon sudah menjalin percintaan yang tak dapat dipisahkan dan sudah mempunyai anak pula.Permasalahan dan kemelut antara kasta tinggi dan kasta rendah mewarnai keseluruhan cerita novel Kemelut Kasta ini.Hanya sayangnya, Simon yang mewakili kasta rendah dan dibantu Maria anak dari kasta tinggi, gagal mengikis arogansi praktik feodalisme dalam masyarakat Ngada di Flores karena para tokoh kasta rendah menerima begitu saja kenyataan pahit yang mereka alami bahkan terkesan pasrah.Novel ini berhasil baru pada tataran deskripsi praktik feodalisme kasta tinggi yang kejam terhadap kasta rendah, belum sampai pada tataran reformasiguna mengikis praktik feodalismeyang mengekang kebebasan individu dan menghambat terbentuknya masyarakat terbuka, egaliter, dan demokratis dalam masyarakat Ngada di Flores.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abrams, M. H. 1971. The Mirror and the Lamp: Romantic Theory and the Critical Tradition. Oxford: Oxford University Press.
Depdiknas.2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III, Cetakan ke-1. Jakarta: Balai Pustaka.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan ke-5. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rosyidi, M. Ikhwan, dkk. 2010. Analisis Teks Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saussure, Ferdinand de. 1988. Cours de Linguistique Generale (Linguistik Umum). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sehandi, Yohanes. 2014. Mengenal 25 Teori Sastra. Yogyakarta: Ombak.
Taum, Yoseph Yapi. Pengantar Teori Sastra. Ende: Nusa Indah.
Teeuw, A. 1984.Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tolo, Emilianus Yakob Sese. 2021. “Kritik Ekonomi Politik Marxis atas Novel Kemelut Kasta Aris Woghe” dalam Antologi Esai dan Kritik Sastra NTT (Editor Yohanes Sehandi). Jakarta: Kosa Kata Kita.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1993. Teori Kesusastraan. Cetakan ke-3. Jakarta: Gramedia.
Woghe, Aris. 2020. Kemelut Kasta. Sukabumi: CV Jejak.
Published
09-05-2022
How to Cite
Yohanes Sehandi, & Zaenab Jamaludin. (2022). Feodalisme Kasta Tinggi pada Masyarakat Ngada di Flores dalam Novel Kemelut Kasta Karya Aris Woghe. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 8(1), 232-237. https://doi.org/10.30605/onoma.v8i1.1704
Section
Articles