Template
PANDUAN PENULISAN NASKAH
JURNAL ONOMA
JUDUL (Bahasa Indonesia)
Nama depan – Nama belakang
Alamat instansi/penulis
Pos-el/Email instansi/penulis
Abstrak (berbahasa Indonesia)
Abstrak merupakan intisari dari tulisan yang menerangkan secara singkat tentang tujuan, teori dan pendekatan/metode, hasil, dan kesimpulan. Untuk naskah dalam bahasa Indonesia, abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan jenis huruf Cambira, ukuran 10 pt, spasi tunggal. Abstrak ditulis dalam satu alinea memuat jumlah kata maksimal 250 kata dan minimal 100 kata.
Kata kunci: panduan penulisan, organisasi naskah
PENDAHULUAN
Petunjuk penulisan ini dibuat untuk keseragaman format penulisan dan kemudahan untuk penulis dalam proses penerbitan naskah di jurnal ini. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia dengan format satu kolom berjarak 1 cm antar kolom, huruf Cambira ukuran 12 pt, spasi 1rata kanan-kiri (justified). Kertas yang digunakan berukuran A4 dengan margin 2,5 cm pada masing-masing sisi.
Isi naskah disusun dengan urutan: PENDAHULUAN,KERANGKA TEORI, METODE, HASIL DAN PEMBAHASAN, KESIMPULAN, UCAPAN TERIMA KASIH (bila ada), DAFTAR PUSTAKA, DAN LAMPIRAN (bila ada). Masing-masing subjudul ditulis dalam huruf kapital dengan posisi teks berada di tengah kolom (center). Istilah-istilah asing ditulis dalam huruf miring (italic).
Isi tabel ditulis dalam huruf Cambira berukuran 11 pt dan diletakkan berjarak satu spasi tunggal di bawah judul tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf berukuran 9 pt bold dan ditempatkan di atas tabel dengan format seperti terlihat pada contoh. Penomoran tabel menggunakan angka Arab. Jarak tabel dengan paragraf adalah satu spasi tunggal. Tabel diletakkan segera setelah penunjukkannya dalam naskah. Kerangka tabel menggunakan garis setebal 1 pt. Apabila tabel memiliki lajur yang cukup banyak, dapat digunakan format satu kolom pada setengah atau satu halaman penuh. Jika judul pada setiap lajur tabel cukup panjang dan rumit maka lajur diberi nomor dan keterangannya diberikan di bagian bawah tabel. Tabel diletakkan pada posisi paling atas atau paling bawah dari setiap halaman dan jangan diapit oleh kalimat.
Tabel ditulis dengan Cambira berukuran 10 pt dan diletakkan berjarak satu spasi tunggal di bawah judul tabel. Judul tabel ditulis dalam huruf tebal (bold). Keterangan tabel ditulis dengan huruf berukuran 8 pt dan ditempatkan di bawah tabel (Tabel 1). Jarak tabel dengan paragraf adalah satu spasi tunggal. Apabila ukuran tabel melewati lebar kolom maka gambar dapat ditempatkan dengan format satu kolom.
Gambar ditempatkan simetris dalam kolom berjarak satu spasi tunggal dari paragraf. Gambar diletakkan pada posisi paling atas atau paling bawah dari setiap halaman dan jangan diapit oleh kalimat. Apabila ukuran gambar melewati lebar kolom maka gambar dapat ditempatkan dengan format satu kolom. Gambar diletakkan segera setelah penunjukkannya dalam naskah. Keterangan gambar diletakkan di bawah gambar dan berjarak satu spasi tunggal dari gambar. Penulisan keterangan gambar menggunakan huruf berukuran 10 pt, bold dan diletakkan seperti pada contoh (Gambar 1). Gambar akan dicetak hitam-putih, kecuali jika memang perlu ditampilkan berwarna.
Tabel 1. Variasi Leksikon DBS
Glos |
BGS |
DBS |
BK |
abu |
awu |
ahu |
ahu |
alis |
enning |
anynying |
kanying |
babi |
bawi |
bahi |
bahi |
baju |
waju |
haju |
haju |
barat |
orai |
diaja |
raja |
Acuan ditulis dengan menyebutkan nama disertai tahun terbit di dalam tanda kurung (Author, tahun). Penulisan daftar acuan diurut sesuai dengan urutan alphabetis. Jarak spasi dalam baris adalah single dan spasi antar baris adalah 1½. Jumlah acuan sekurang-kurangnya adalah 10 dan 80% terdiri dari publikasi 10 tahun terakhir. 80% sumber acuan sebaiknya diacu dari artikel pada jurnal ilmiah (acuan primer). Sumber acuan yang berasal dari buku adalah sumber acuan sekunder. Penulisan dan pengutipan artikel menggunakan Mendeley.
DAFTAR PUSTAKA
Dini, N. (2010). Tirai Menurun. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Endraswara, S. (2016). Ekokritik Sastra. Yogyakarta: Morfalingua.
Esten, M. (1990). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Faruk. (2012). Pengantar Sosiologi Sastra: dari Strukturalisme Genetik sampai Post-Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Garrard, G. (2004). Ecocriticsm. London and New York: Monash University.
Langland, E. (1984). Society in the Novel. United States of America: The University of North Carolina Press.
Mahayana, M. S. (2007). Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada.
McNaughton, S. J. dan Wolf, L. L. (1989). Ekologi Umum. New York: World Bank Education IX Project.
Nurhayati, F. (2014). Novel Tirai Menurun Karya Nh. Dini dalam Tinjauan Sosiologis. Skripsi. Universitas Jember, Jember.
Pradopo, R. D. (1990). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pujiharto. (2010). Perubahan Puitika dalam Fiksi Indonesia dari Modernisme ke Pascamodernisme. Yogyakarta: Elmatera.
Ratna, N. K. (2013). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Utama.
Sugiarti. (2009). Telaah Estetika dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Atavisme, 12 (1), 65—76
------------(2013). Pemikiran Kritis Abidah El Khalieqy dalam Novel Geni Jora. Universitas Muhammadiyah Malang.