Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembuatan Tempe di Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi

Financial Feasibility Analysis of Tempe-Making Business in South Wangi-wangi District Wakatobi Regency

  • Susi Ramayanti Universitas Halu Oleo Kendari
  • Marsuki Iswadi Universitas Halu Oleo Kendari
  • Abdi Abdi Universitas Halu Oleo Kendari
Keywords: kelayakan finansial, usaha tempe, penurunan harga jual, kenaikan biaya

Abstract

Usaha pembuatan tempe sangat berperan penting dalam menyediakan lapangan kerja dan kesempatan kerja dalam upayah mendorong perkembangan daerah dan pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha pembuatan tempe di Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi dan untuk mengetahui kelayakan  pada  usaha  pembuatan  tempe  apabila terjadi perubahan penurunan harga jual dan kenaikan biaya operasional di Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 unit usaha pembuatan tempe. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan  metode  sensus, sehingga jumlah populasi dijadikan sebagai sampel dan responden pemberi informasi. Kelayakan finansial usaha pembuatan  tempe dapat diuji dengan  menggunakan analisis kelayakan berupa metode Net Present Value, Net B/C Rasio, Internal Rate of Return. Hasil penelitian ini diperoleh nilai NPV sebesar Rp 31.182.355. Net B/C 1,18, dan IRR 27%, usaha ini layak diusahakan secara finansial. Selain itu berdasarkan perhitungan analisis kelayakan terhadap penurunan harga jual dan peningkatan biaya operasional usaha tempe di Kecamatan Wangi-wangi Selatan layak untuk dijalankan ketika terjadi penurunan harga jual sebesar 5% dan peningkatan biaya operasional sebesar 5%. Keadaan ini menunjukan bahwa usaha tempe di Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi  tetap layak untuk dijalankan.

The business of making tempeh plays an important role in providing employment and employment opportunities in an effort to encourage regional and rural development. This study aims to determine the financial feasibility of a tempe-making business in South Wangi-Wangi District, Wakatobi Regency and to determine the feasibility of a tempe-making business if there is a decrease in selling prices and an increase in operating costs in South Wangi-Wangi District, Wakatobi Regency. The population in this study were 3 tempe production business units. The sampling technique in this study was to use the census method, so that the total population was used as the sample and the respondents provided information. The financial feasibility of tempe  making business can be tested         using a  feasibility  analysis  in the form of Net Present Value, Net B/C Ratio, and Internal Rate of Return methods. The results of this study obtained an NPV value of IDR 31,182,355. Net B/C 1.18, and IRR 27%, this business is financially feasible. In addition, based on the calculation of the feasibility analysis of decreasing selling prices and increasing operational costs of the tempeh business in South Wangi-wangi District, it is feasible to run when there is a 5% decrease in selling prices and an increase in operational costs of 5%. This situation shows that the tempeh business in Wangi-wangi Southern District, Wakatobi Regency is still feasible to run.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afiq, M., Eliza, & Kurnia, D. (2019). Analisis usaha agroindustri tahu (studi kasus pada usaha agroindustri tahu Bapak Henry di Desa Pandan Wangi Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu). Jurnal Of Agricultural Economics (IJAE). 10 (2): 24-38.

Hamidah, E. (2017). Analisis kelayakan finansial dan ekonomi usaha tani beringin dolar (studi kasus di Desa Tulungwanar, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan). Jurnal Agroradix. 1 (1): 60-76.

Khotimah, H., & Sutiono. (2014). Analisis kelayakan finansial usaha budidaya bambu. Jurnal Ilmu Kehutanan. 8 (1): 14-24.

Kusmayadi, I. F., Sujaya, D. H., & Noormansyah, Z. (2017). Analisis kelayakan finansial usahatani manggis (Garcinia mangostana L) (studi kasus pada seorang petani manggis di Desa Cibanten Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh. 4 (2): 226-233.

Kristiyanti M. (2012). Peran strategis usaha kecil menengah (UKM) dalam pembangunan nasional. Jurnal Majalah Ilmiah Informatika. 3 (1): 63-89.

Lestari, W., Sumarjono, D. & Ekowati, D. (2019). Analisis nilai tambah kedelai sebagai bahan baku tempe di Desa Angkatan Lor, Kecamatan Tambakaromo, Kabupaten Pati. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. 13 (3): 409-419.

Putri, A. D., & Setiawina, D. (2013). Pengaruh umur, pendidikan, pekerjaan terhadap pendapatan rumah tangga miskin di Desa Bebandem. E-jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. 2 (4): 173-180.

Rahmadani, S., & Makmur. (2019). Analisis studi kelayakan bisnis pada pengembangan umkm usaha tahu dan tempe karya mandiri ditinjau dari aspek produksi, aspek pemasaran, dan aspek keuangan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. 1 (1): 76-83.

Rianse, U., & Abdi. (2009). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori dan Aplikasi. CV. Alfabet. Bandung.

Saeri, M. (2018). Usahatani dan Analisisnya. Universitas Wisnuwardhana Malang Press (Unidha Press).

Soehyono, F., Rochdiani, D., & Yusu, M. N. (2014 ). Analisis usaha dan nilai tambah agroindustri tempe (suatu kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar). Jurnal Ilmiah Agroinfo galuh. 1 (1): 43-50.

Suknia, S. L., & Rahmani, T. P. D. (2020). Proses pembuatan tempe home industry berbahan dasar kedelai (Glycine max L.) Merr) dan kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) di Candiwesi, Salatiga. Southeast Asian Journal of Islamic Education. 03 (01): 59-76.

Sulistianengsih, D., Rochdiani, D. & Ramdan, M. (2017). Analisis agroindustri tempe (studi kasus pada seorang perajin tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh. 4 (2): 174-181.

Wicaksono, G. S., & Prihtanti, T. M. (2019). Analisis kelayakan finansial usaha pembuatan kedelai skala mikro di Kecamatan Semarang Barat. Jurnal Social Economic of Agriculture. 8 (1): 9-13.

Yulinda, R. (2012). Kontribusi usahatani lahan pekarangan terhadap ekonomi rumah tangga petani di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan. Journal of Agricultural Ekonomics (IJAE). 3 (2): 135-154.

Published
17-07-2023